Kunjungan itu dilakukan saat Bahrain dan Israel menandatangani kesepakatan pada Minggu untuk meresmikan hubungan diplomatik mereka.
Shtayyeh menggambarkan kesepakatan Bahrain-Israel sebagai "hadiah gratis bagi penjajah Israel agar mendorongnya untuk mencaplok lebih banyak tanah Palestina dan membangun lebih banyak permukiman Yahudi.
Baca Juga: Apa Kabar Vaksin Covid-19 untuk Indonesia?
Bahrain, UEA dan Israel sepakat untuk menjalin hubungan diplomatik, budaya, dan komersial penuh setelah penandatanganan perjanjian normalisasi yang kontroversial pada 15 September di Gedung Putih.
Kesepakatan normalisasi menuai kecaman luas dari warga Palestina, yang mengatakan kesepakatan tersebut mengabaikan hak-hak mereka dan tidak melayani kepentingan Palestina.***