Melibatkan 260 Juta Demonstran, Apa yang Terjadi di Nigeria?

- 21 Oktober 2020, 14:34 WIB
Ilustrasi demo di Nigeria yang libatkan ratusan juta orang demonstran.
Ilustrasi demo di Nigeria yang libatkan ratusan juta orang demonstran. /PIXABAY/Niek Verlaan

PR BANDUNGRAYA – Protes di Kota Lagos, Nigeria kian memanas sejak tuntutan untuk membubarkan Special Anti-Rental Forces (SARS) atau pasukan anti pencurian khusus.

SARS pun dituduh melakukan pemerasan, penyiksaan hingga melakukan pembunuhan di luar hokum. Jagat Twitter pun dihebohkan dengan tagar #EndSARS.

Dikutip oleh prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Haveeru, pada pekan kedua, demonstrasi untuk melawan kebrutalan polisi di Nigeria justru semakin meningkat.

Baca Juga: PM Jepang Kunjungi Indonesia, Bahas Beberapa Kerja Sama yang Akan Terjalin

Protes yang bermula ditujukan terhadap kebrutalan polisi, telah menjadi protes terhadap korupsi pemerintah dan ekonomi yang buruk.

Dilihat kondisi Nigeria terkait ekonomi akibat jatuhnya harha minyak. Selain itu statistik resmi menunjukan 55 persen orang Nigeria menganggur dan kebanyakan diisi kaum muda.

Belum lagi, 90 persen warga Nigeria bekerja di sektor informal. Konon, puluhan juta orang membutuhkan untuk biaya hidup akibat penutupan kota besar untuk menghambat penyebaran virus corona.

Baca Juga: Dalami Kasus Dugaan Gratifikasi Mantan Bupati Rachmat Yasin, KPK Panggil 3 Pejabat Bogor

Kota terbesar di Nigeria, Lagos pun lumpuh karena aksi unjuk rasa tersebut. Para pengunjuk rasa pun berhasil menutup jalan Tol Ibadan. Padahal jalan tol tersebut menjadi rute utama bagian selatan, timur, utara Nigeria.

Bukan hanya itu saja, pengunjuk rasa pun berhasil menutup hingga menyerbu bandara dan terminal di kota.

Halaman:

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Haveeru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x