Imbas dari kejadian tersebut, penduduk Lagos terjebak kemacetan hingga berjam-jam. Demonstrasi ini pun mencatatkan demonstrasi terbesar yang ada di Nigeria sebanyak 260 juta demonstran.
Baca Juga: Pilkada di Mata Puan Maharani: Penting untuk Menguatkan Penanganan Pandemi Covid-19
Menteri Pertahanan Nigeria, Bashir Salihi Magashi sampai memperingatkan para demonstran untuk tidak melanggar keamanan negara.
Penyataan Bashir didukung oleh Menteri Inofrmasi dan Kebudayaan Nigeria, Lai Mohammed, menurutnya Negara tidak akan berdiam diri dan membiarkan Nigeria jatuh ke jurang anarki.
Bak masuk kuping kanan keluar kuping kiri, para demonstran tidak menaati seruan tersebut. Bahkan demonstran kompak menuduh pemerintah melakukan penghasutan untuk dalih melakukan penumpasan.
Baca Juga: Dikenal Miliki Suara Unik, Curhatan Rose BLACKPINK: Tujuanku Jadi Penyanyi Bagus Ketimbang Unik
Sebelumnya, pemerintahan Nigeria mengerahkan pasukan militer ke sejumlah persimpangan Lagos dan mengeluarkan larangan demo di Abuja.
“Mengerahkan tentara untuk membuat kami takut, namun kami tidak akan bertempur. Bagaimanapun kami akan tetap turun ke jalan,” ujar Gbenga Abioye, pelajar yang berpartisipasi dalam protes di Lagos.
Charles Inno, Komedian asal Nigeria pun mengungkapkan EndSARS tempat berkumpulnya tata kelola yang buruk, administrasi yang buruk, ia pun menyerukan reformasi besar-besaran dalam sistem politik.
Baca Juga: Manchester United Menang dari PSG di Liga Champions, Ole: Mereka Menikmatinya, Fantastis!