Network
PR BANDUNGRAYA - Muslim Rohingya berhasil menjembatani bantuan kemanusiaan dari donor internasional dengan nilai yang dijanjikan sebesar 600 juta dolar AS atau sekitar Rp8,8 miliar, pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Pendanaan tersebut ditujukan untuk minoritas Myanmar dan sebagian besar Muslim Rohingya yang meninggalkan rumah pada 2017, dan saat ini menjadi subjek dari investigasi genosida.
Sebelumnya, lebih dari 730.000 Muslim Rohingya meninggalkan Myanmar dan melintasi perbatasan menuju negara tetangga Bangladesh, pada Agustus dan September 2017.
Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari
Sekira satu juta orang Rohingya saat ini tinggal di kamp-kamp yang padat di Bangladesh, sementara ratusan ribu lainnya memilih tetap tinggal di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Pemerintah Myanmar secara luas menganggap Muslim Rohingya sebagai imigran ilegal dan tidak diberi kewarganegaraan, pergerakan bebas, dan akses ke perawatan kesehatan.
Menurut Human Right Watch pada Oktober, sebagian besar Muslim Rohingya terkurung di desa dan kamp, sementara pada 2020 dilaporkan puluhan orang tewas.
Baca Juga: Berharap Diolah Jadi Bahan Bakar Pengganti LPG, Jokowi Prioritaskan Industri Batu Bara
Puluhan orang tersebut tewas saat dalam perjalanan dengan menggunakan perahu menuju Malaysia, dan Indonesia, untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera, diketahui konflik di negara bagian barat Rakhine telah meningkat tahun ini.
