UNICEF Kena Imbas Pandemi, Penanganan Kemiskinan Anak Terhambat karena Ekonomi Terpuruk

- 25 Oktober 2020, 11:01 WIB
Ilustrasi dampak kemiskinan terhadap anak-anak.
Ilustrasi dampak kemiskinan terhadap anak-anak. /PIXABAY/Billy Cedeno

PR BANDUNGRAYA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bank Dunia memperingatkan bahwa penanganan atas pengaruh kemiskinan terhadap anak-anak akan sulit dilakukan selama beberapa tahun mendatang.

Bahkan sebelum pandemi Covid-19, satu dari enam anak yang hidup dalam kemiskinan telah kesulitan mendapatkan bantuan.

"Angka-angka ini seharusnya mengejutkan siapapun. Dan skala serta sejauh mana pengetahuan kita tentang kesulitan finansial yang disebabkan oleh pandemi hanya akan memperburuk keadaan," kata Direktur UNICEF, Sanjay Wijesekera dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: Bos Samsung Lee Kun Hee Wafat, Segini Nominal Warisan yang Ditinggalkan

Badan-badan kemanusiaan lainnya berulang kali telah memperingatkan dampak dari kondisi ekonomi yang semakin memburuk akibat pandemi, serta potensi penanggulangan kemiskinan yang akan berjalan mundur selama beberapa dekade mendatang.

Lebih lanjut, Wijesekera mengatakan bahwa pemerintah di seluruh dunia perlu melakukan perencanaan terkait upaya melindungi anak-anak yang kerap kali menjadi korban akibat tingkat kemiskinan yang semakin samar selama bertahun-tahun.

UNICEF memaparkan studi yang melaporkan bahwa sebagian besar negara telah melakukan upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi melalui pemberian bantuan uang tunai.

Baca Juga: Kontroversi MU vs Chelsea, Lampard Kesal Wasit Tak Tinjau VAR: Harusnya Kita Dapat Penalti

Kendati demikian, program tersebut hanya berjangka pendek, sehingga dinilai tidak dapat memberikan pengaruh jangka panjang dalam melawan dampak pandemi.

Oleh karena itu, UNICEF menyerukan perubahan struktural guna menghindari eskalasi kemiskinan yang lebih besar, di antaranya melalui tunjangan keluarga, pengasuhan anak, dan peningkatan dukungan bagi kelompok buruh.

Dalam studi yang sama, hampir separuh warga miskin di dunia didominasi oleh anak-anak, dengan proporsi yang jauh lebih besar dibandingkan tahun 2013.

Baca Juga: Cekcok dengan Istri yang Baru Dinikahi Seminggu, FE Nekat Gantung Diri, Warga Cium Gelagat Tak Baik

Secara global, sempat terjadi pengurangan kemiskinan pada anak di antara tahun 2013 dan 2017, namun hanya terjadi di beberapa wilayah.

Sementara sub-Sahara Afrika justru mengalami peningkatan dengan jumlah yang mencapai 64 juta anak.

Direktur Poverty and Equity Global Practice oleh Bank Dunia, Carolina Sanchez-Paramo mengatakan bahwa upaya melindungi anak-anak dari kemiskinan akibat pandemi Covid-19 ini akan memiliki pengaruh jangka panjang.

Baca Juga: Samsung Berikan Kabar Duka: Pimpinan Lee Kun Hee Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun

"Kemiskinan ekstrim membuat ratusan juta anak kehilangan kesempatan untuk mencapai potensi mereka, dalam hal perkembangan fisik dan kognitif, serta mengancam kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baik saat dewasa," tutur dia.**

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah