Nigeria Genting, Polisi Tembak Demonstran, Kerusuhan Semakin Melonjak Tinggi

- 25 Oktober 2020, 11:17 WIB
Ilustrasi demonstrasi di Nigeria
Ilustrasi demonstrasi di Nigeria /Pixabay/Tama66

PR BANDUNG RAYA - Kepala polisi Nigeria memerintahkan mobilisasi segera semua sumber daya pasukan pada hari Sabtu untuk mencoba mengendalikan kekerasan jalanan terburuk di negara terpadat di Afrika dalam dua dekade yang berasal dari protes terhadap kebrutalan polisi.

Kerusuhan, yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak kembalinya pemerintahan sipil pada 1999, adalah krisis politik paling serius yang dihadapi Presiden Muhammadu Buhari, mantan penguasa militer yang terpilih pada 2015.

Jam malam telah diberlakukan pada jutaan orang dalam beberapa hari terakhir sebagai tanggapan atas kekerasan dan penjarahan di beberapa negara bagian.

Baca Juga: Ibaratkan NU Seperti Bus Umum yang Supirnya Mabuk, Motif Pernyataan Gus Nur Didalami Polisi

Kekerasan, terutama di ibu kota komersial Lagos, meningkat setelah demonstran ditembak pada Selasa malam di distrik Lekki kota.

Kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan tentara dan polisi telah membunuh setidaknya 12 pengunjuk rasa di dua distrik, meskipun tentara dan polisi membantah terlibat.

Beberapa negara bagian, sebagian besar di Nigeria selatan, telah memberlakukan jam malam setelah dua minggu konfrontasi antara pengunjuk rasa dan anggota badan keamanan.

Baca Juga: UNICEF Kena Imbas Pandemi, Penanganan Kemiskinan Anak Terhambat karena Ekonomi Terpuruk

Ketika kerusuhan berkobar lagi pada hari Sabtu di beberapa bagian negara itu, juru bicara negara bagian Cross River selatan mengatakan beberapa bangunan telah dirusak selama dua hari terakhir termasuk pusat perbelanjaan, bank dan kantor pemilihan.

Jam malam diberlakukan kembali di beberapa bagian pusat kota Jos, hanya sehari setelah dilonggarkan pada hari Jumat, menyusul penjarahan persediaan makanan darurat yang disimpan di sana oleh kementerian bencana, kata pihak berwenang.

"Penjarahan ini telah menyebar ke fasilitas lain dan secara bertahap merosot sehingga mengancam perdamaian dan keamanan negara bagian," kata gubernur negara bagian Plateau, Simon Lalong, dilansir Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Reuters, 25 Oktober 2020.

Baca Juga: Bos Samsung Lee Kun Hee Wafat, Segini Nominal Warisan yang Ditinggalkan

Jam malam sepanjang waktu diberlakukan di negara bagian utara Kaduna pada hari Sabtu.

“Langkah itu untuk melindungi nyawa dan harta benda dan mengandung unsur-unsur kriminal", kata komisaris keamanan negara Samuel Aruwan dalam sebuah pernyataan.***

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x