Parah, Masjid Bersejarah Diubah Jadi Kandang Babi Di Bawah Pendudukan Armenia Sejak 1993

- 26 Oktober 2020, 08:11 WIB
Ilustrasi masjid.*
Ilustrasi masjid.* /Anadolu Agency/

Dalam dua serangan rudal di Ganja, kota besar yang jauh dari garis depan, Armenia menewaskan puluhan warga sipil, termasuk anak-anak, dan melukai puluhan lainnya.

Kamis lalu, Armenia menargetkan warga sipil di sebuah pemakaman di Kota Tartar, yang menewaskan empat orang dan melukai sejumlah lainnya.

Sejak 10 Oktober, Armenia telah melanggar dua gencatan senjata kemanusiaan di Upper Karabakh, atau Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Anadolu Agency, gencatan senjata kemanusiaan baru mulai berlaku Sabtu lalu.

Baca Juga: Balas Pernyataan Emmanuel Macron soal Islam, Asosiasi Perdagangan Arab Boikot Produk Prancis

Konflik Karabakh

Gencatan senjata yang kedua di Nagorno-Karabakh dimulai pada 27 September.

Hubungan antara kedua negara bekas Uni Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Upper Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.

Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.

OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi upaya itu tak kunjung berhasil.

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah