Kasus Covid-19 di Spanyol Lampaui 1 Juta, Pemerintah Terpkan Jam Malam

- 26 Oktober 2020, 13:31 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/Alexey Hulsov

PR BANDUNGRAYA - Beberapa wilayah di Spanyol memperketat pembatasan aktivitas masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19. Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan keadaan darurat baru pada hari Minggu, 25 Oktober 2020. 

Minggu ini, Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang melampaui satu juta kasus Covid-19 yang tercatat secara resmi, meskipun Sanchez mengakui angka sebenarnya bisa tiga kali lebih tinggi karena kesenjangan dalam pengujian dan faktor lainnya.

Spanyol memiliki salah satu jumlah infeksi tertinggi di Eropa Barat. Kementerian Kesehatan Spanyol melaporkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di Spanyol menembus angka 1.046.132 kasus, dengan jumlah kematian menembus angka 34.752 orang. 

Baca Juga: Viral Foto Komodo Vs Truk Proyek, BTNK Rilis Surat Penutupan Pulau Rinca

Pemerintah Spanyol menerapkan jam malam dalam upaya untuk menghentikan penyebaran infeksi virus Covid-19 yang melonjak, juga larangan melakukan perjalanan antar daerah. 

“Sejak setengah abad terakhir ini kami hidup dalam situasi yang ekstrim. Kenyataannya Eropa dan Spanyol tenggelam dalam gelombang kedua pandemi,” Pedro Sanchez mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan kabinet sebagaimana dikutip prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari Aljazeera. 

Pembatasan berlaku mulai Minggu malam dan akan berlaku di semua wilayah Spanyol, kecuali Kepulauan Canary. Diberlakukannya jam malam mulai pukul 11 malam hingga pukul 6 pagi (22.00-5.00 GMT) dan batas maksimal berkumpul hanya enam orang. 

Baca Juga: Libur Panjang 2020, Yana Mulyana Minta Pelaku Usaha di Kota Bandung Perketat Protokol Kesehatan

Catalonia adalah salah satu daerah pertama pada hari Minggu yang menggunakan undang-undang baru untuk memberlakukan jam malam, yang akan berlaku pada pukul 10 malam. Tempat-tempat yang dibuka untuk umum harus tutup pada jam 9 malam. 

Polisi berpatroli sebelum jam malam diberlakukan dan penduduk setempat menyambut baik aturan baru tersebut. Ini akan tetap berlaku setidaknya selama dua minggu, dan perpanjangan lebih lanjut akan membutuhkan persetujuan parlemen, menurut konstitusi. 

Beberapa wilayah Spanyol meminta pemerintah untuk menerapkan keadaan darurat, yang memungkinkan pemerintah daerah untuk memberlakukan lockdown dan larangan bepergian kecuali untuk alasan tertentu seperti bekerja.

Baca Juga: Solusi Belanja iPhone 12 di Tengah Ancaman Penularan Covid-19, Apple Buka Toko Express

Pengetatan seperti yang hendak dilakukan Pemerintah Burgos, menutup wilayah untuk seluruh perjalanan antar daerah. Tingkat infeksi di utara Castile dan Leon ini menembus 500 kasus per 100.000 orang. 

Demikian pula dengan Aragon, pusat beberapa penjangkitan yang terkait pekerja pertanian migran selama musim panas. Pemerintah setempat memberlakukan batasan kapasitas di bar dan restoran serta melarang penjualan alkohol di toko-toko pada pukul 10 malam hingga pukul 8 pagi. 

Sistem politik desentralisasi Spanyol menyerahkan penanganan pandemi sebagian besar ke daerah meskipun pemerintah pusat dapat campur tangan, di mana mengumumkan keadaan darurat di Madrid dan menerapkan kembali karantina lokal sebagian wilayah di dalam dan sekitar ibu kota. 

Baca Juga: Libur Panjang Oktober 2020, Jasa Marga Prediksi Kapan Puncak Mudik dan Arus Balik Terjadi

Meskipun larangan semakin parah, Spanyol menambahkan hampir 38.000 kasus sejak Jumat. Dengan demikian, total infeksi nasional menjadi 974.449, korban kematian pun melonjak 217 menjadi 33.992. 

Sementara itu, Kepala Darurat Kesehatan, Fernando Simon, memperingatkan tingkat infeksi harian meningkat setelah periode stabilitas yang singkat pekan lalu. 

"Kemungkinan di musim dingin jika kita tidak berhati-hati dengan tindakan pencegahan, tingkat infeksi akan meningkat lagi," katanya dalam konferensi pers. 

Baca Juga: Solusi Belanja iPhone 12 di Tengah Ancaman Penularan Covid-19, Apple Buka Toko Express

Adapun negara tetangganya, Prancis, memiliki hampir 900.000 kasus dan juga berpotensi melampaui 1 juta infeksi pada minggu ini.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x