Ini Kesaksian Warga Izmir Saat Gempa Bumi 7.0 Magnitudo Mengguncang Turki dan Yunani

- 31 Oktober 2020, 05:57 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /PIXABAY/ Tumisu

PR BANDUNGRAYA – Gempa bumi mengguncang Turki dan Yunani pada Jumat sore, 30 Oktober 2020.

Hingga saat ini, dilaporkan sedikitnya 19 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7.0 ini.

Gempa ini menyebabkan tsunami kecil di pulau Aegean Samos, dengan gelombang lautnya mengubah seluruh jalan-jalan di kota dekat pantai barat Turki ini dibanjiri air laut.

Baca Juga: Turki dan Yunani Diguncang Gempa hingga 7,0 Magnitudo, Pusat Gempa di Laut Aega Kedalaman 16,5 KM

Berdasarkan survei geologi AS, gempa ini melanda setidaknya 14 kilometer dari kota Karlovaski, Yunani, di Samos, dengan getarannya terasa hingga Istanbul dan Athena.

Sebagian besar kerusakan akibat gempa terjadi di sekitar kota Izmir, Aegan, Turki, yang memiliki tiga juta penduduk dan dipenuhi dengan blok apartemen bertingkat tinggi.

Gokhan Kan merupakan seorang warga Izmir (32) yang berprofesi sebagai kurir, mengatakan bahwa gempa yang berlangsung selama 25 hingga 30 detik ini seakan tidak pernah berakhir.

"Saya pikir: Apakah ini akan berakhir? Rasanya seperti 10 menit, seperti tidak akan pernah berakhir. Saya takut bukan untuk diri saya sendiri pada saat itu, tapi untuk keluarga, istri dan putra saya yang berusia empat tahun," kata Gokhan Kan.

Baca Juga: Berikut 10 Kecamatan dengan Kasus Aktif Covid-19 Tertinggi di Kabupaten Bandung

Selain itu, Ilke Cide, seorang mahasiswa doktoral, mengatakan bahwa dia sempat mengungsi ke pedalaman setelah tsunami menerpa wilayah Guzelbahce, Izmir.

"Saya sangat terbiasa dengan gempa bumi. Jadi saya tidak menganggapnya serius pada awalnya, tapi kali ini sangat menakutkan," tutur Cide sebagaiman dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RTE.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7.6 pernah melanda Izmit, sebuah kota di tenggara Istanbul pada tahun 1999, dan menewaskan 17.000 orang.

Sementara pada tahun 2011, gempa serupa terjadi di kota Van dan menewaskan lebih dari 500 orang.

Baca Juga: Kasus LGBT di Lingkungan TNI dan Polri, Komnas HAM: Siapapun Tidak Bisa Mengkriminalisasi!

Gempa yang terjadi baru-baru ini menjadi pembuka hubungan diplomatik antara Turki dan Yunani, yang dikenal sebagai negara rival.

Pasalnya Perdana Menteri (PM) Yunani, Kyriakos Mitsotakis menghubungi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya.***

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RTE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah