Kasus Covid-19 Tembus 1 Juta, Inggris Lockdown Lagi, Bagaimana Nasib Pekerja?

- 1 November 2020, 12:05 WIB
Ilustrasi lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Inggris..
Ilustrasi lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Inggris.. /PIXABAY/Queven

PR BANDUNGRAYA - Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan Inggris untuk memberlakukan kembali lockdown nasional pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Hal tersebut dilakukan seiring terus meningkatnya jumlah terkonfirmasi Covid-19 yang sudah mencapai 1 juta kasus.

Penerapan lockdown kembali terpaksa dilakukan Perdana Menteri lantaran khawatir akan adanya gelombang infeksi kedua yang akan mengancam dan membanjiri sejumlah layanan kesehaatan.

Baca Juga: Rangkuman Drama Start-Up Episode 5: Perjuangan Samsan Tech di Sand Box dan Kisah Pilu Seo Dal Mi

Hingga saat ini, Inggris tercatat sebagai negara di Eropa dengan jumlah lonjakan Covid-19 teringgi yang mencapai 20.000 kasus baru setiap harinya.

Sejumlah pakar kesehatan di Eropa sudah memprediksi angka kematian di negara tersebut bisa mencapai 80.000 kasus, jika tidak ditangani serius hal buruk bisa terjadi.

Boris Johnson menyatakan Inggris akan kembali menerapkan penguncian selama satu bulan kedepan hingga 2 Desember mendatang.

Baca Juga: Berikut 13 Hari Penting Tingkat Nasional dan Internasional di Bulan November

Dalam pembatasan sebelumnya, Inggris hanya memperbolehkan warganya keluar rumah untuk alasan tertentu seperti pendidikan, pekerjaan, berbelanja kebutuhan pokok, dan obat-obatan.

“Dalam beberapa pembatasan paling berat dalam sejarah masa damai Inggris, warga hanya akan diizinkan meninggalkan rumah untuk alasan tertentu,” ucap Boris Johnson. 

Untuk mengantisipasi berbagai masalah atas diterapkannya kembali lockdown pemerintah Inggris sudah meniapkan beragai skema bagi warganya.

Baca Juga: Setelah Ada Pernikahan Tentara Sesama Jenis, Taiwan Gelar Parade LGBT di Tengah Pandemi Covid-19

Warga Inggris akan diberikan subsidi upah darurat virus corona agar para pekerja yang terkena dampak penguncian tersebut tetap akan mendapatkan upah sebesar 80 persen dari gaji mereka.

Boris Johnson menambahkan, nantinya sekolah, universitas, dan sejumlah toko penting akan tetap diperbolehkan beroperasi.

Sementara kegiatan lainnya seperti ritel non-esensial diimbau untuk tutup sementara.

Baca Juga: Inggris Lockdown, Bagaimana Keberlangsungan Liga Premier?

Selain itu kelab dan restoran akan ditutup kecuali untuk dibawa pulang serta perjalanan internasional keluar tidak disarankan kecuali untuk pekerjaan.

Sejumlah tempat ibadah dan pemakaman akan tetap dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung untuk menekan laju penyebaran Covid-19.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x