Ketika Donald Trump memenangkan kursi kepresidenan dalam Pemilu AS melawan Hillary Clinton, Popular Vote atau suara populer berhasil dimenangkan oleh Hillary Clinton.
Hasil perolehan suara populer dalam Pemilu AS 2016 ini mendapat kritik dari berbagai pihak karena diduga adanya campur tangan Rusia dan misinformasi.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Desember 2016, Presiden Rusia, Vladimir Putin membantah tuduhan terkait campur tangannya dalam Pemilu AS.
Baca Juga: Vladimir Putin Disebut Mundur Sebagai Presiden Rusia Karena Parkinson, Jubir: Omong Kosong!
Selain itu, Vladimir Putin mengatakan bahwa Partai Demokrat dan Hillary Clinton harus "kalah dengan bermartabat".
Menanggapi hal tersebut, Donald Trump menulis sebuah cuitan di akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump.
"Kata Vladimir Putin hari ini tentang Hillary dan Dems: 'Menurut saya, itu memalukan. Seseorang harus bisa kalah dengan bermartabat'. Benar sekali!" cuit Donald Trump.
Vladimir Putin said today about Hillary and Dems: "In my opinion, it is humiliating. One must be able to lose with dignity." So true!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) December 24, 2016
Cuitan tersebut kembali menjadi sorotan lantaran publik menilai Donald Trump saat ini tidak dapat menerima kekalahannya dalam Pemilu Presiden melawan Joe Biden.
Sebelumnya, Donald Trump telah berulang kali menjegal Pemilu AS.
Di antaranya dengan mengajukan gugatan hukum di tiga negara bagian, mengkritik proses Pemilu AS tanpa bukti, dan menuntut dihentikannya penghitungan suara di Pennsylvania.***