Dear Warga Jabar, Ini Langkah Pemprov dalam Mencegah Penyebaran Virus Corona Saat Liburan

30 Oktober 2020, 15:44 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Pemprov Jabar

PR BANDUNG RAYA - Libur panjang serta cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020 dikhawatirkan akan menambah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Untuk menanganinya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memaparkan langkah-langkah pencegahan tersebut kepada Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan via konferensi video di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Makanan Enak yang Terbukti dapat Menambah Berat Badan Secara Alami

Ridwan Kamil menuturkan sejumlah langkah dari Pemprov Jabar tersebut adalah dengan melakukan pengetesan virus corona di sejumlah tempat wisata dan pintu masuk Jabar.

"Pemeriksaan dan tes kami lakukan di 54 titik. Pengetesan dilakukan secara acak melalui metode tes cepat. Apabila ada yang reaktif, akan dilanjutkan dengan tes usap," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menyebutkan bahwa setidaknya terdapat 14 kabupaten/kota di Jabar yang kerap menjadi tujuan wisata.

Baca Juga: BTS Break The Silence Tayang Minggu Depan: Berikut Trailer, Harga Tiket, hingga Lokasi Bioskopnya

Kang Emil menyatakan pengetesan virus corona amat krusial untuk menekan potensi kasus virus corona selama libur panjang dan cuti bersama agar tidak menjadi klaster baru penularan virus corona.

Kang Emil meminta wisatawan dan pelaku perjalanan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Kami bersama TNI dan Polri serta Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) terus berjaga semaksimal mungkin untuk memastikan protokol kesehatan tersebut dilakukan oleh masyarakat yang berlibur ke tempat wisata," katanya dilaporkan Antara.

Baca Juga: Lima Tahun Berkarir di Industri K-Pop, GFRIEND Ungkap Pasang Surut yang Terjadi Agar Tetap Bertahan

Selain itu, kata Kang Emil, petugas keamanan mesti memastikan pengelola destinasi wisata berkomitmen menjalankan protokol kesehatan, seperti membatasi jumlah pengunjung.

"Intinya, masyarakat boleh berwisata, asalkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan 3M tadi secara ketat dan disiplin,” kata Kang Emil.

Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan meminta pemerintah provinsi intensif mengampanyekan pentingnya protokol kesehatan 3M di masa pandemi virus corona, khususnya di tempat-tempat yang berpotensi menciptakan kerumunan.

Baca Juga: Kontroversial, Mahathir Mohamad Sebut Muslim Memiliki Hak untuk Membunuh Jutaan Orang Prancis

"Upaya perbaikan terus didorong oleh pemerintah pusat, menyangkut protokol kesehatan dan isolasi terpusat. Saya mohon para kepala daerah agar tidak pernah bosan untuk menyampaikan protokol kesehatan 3M," kata Luhut.

Luhut menyatakan penguatan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan pusat isolasi perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus virus corona.

"Kapasitas ICU dan ruangan isolasi harus berjalan dengan baik, obat dan alat kesehatan yang dibutuhkan harus sesuai tata laksana klinis pasien virus corona tersedia dengan cukup. Operasi penegakan protokol kesehatan 3M perlu ditingkatkan terutama di pusat keramaian," katanya.***

Editor: Abdul Muhaemin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler