BMKG Prediksi Potensi Cuaca Ekstrem Mulai Akhir Maret, Masyarakat Diimbau Waspada

- 12 Maret 2021, 15:41 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG prediksi potensi cuaca ekstrem akibat musim pancaroba mulai akhir Maret 2021.
Ilustrasi cuaca ekstrem. BMKG prediksi potensi cuaca ekstrem akibat musim pancaroba mulai akhir Maret 2021. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR BANDUNG RAYA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat tentang potensi cuaca ekstrem yang berlangsung mulai akhir Maret 2021 ini.

BMKG menyampaikan pada akhir Maret nanti akan terjadi peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau.

BMKG melaporkan musim peralihan atau pancaroba tersebut akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Baca Juga: Kebun Binatang Ragunan Dibuka Mulai Besok, Simak Ketentuan dan Cara Pesan Tiketnya

Kemudian BMKG juga menyampaikan adanya beberapa fenomena cuaca ekstrem yang mungkin terjadi seperti hujan lebat, puting beliung, dan hujan es.

Dengan adanya imbauan tersebut BMKG berharap masyarakat tetap bersiaga mengenai potensi bencana akibat perubahan musim tersebut.

Potensi bencana tersebut di antaranya banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Bocorkan Sosok yang Mengajaknya Gulingkan AHY di Partai Demokrat

Adanya potensi bencana dan cuaca ekstrem tersebut dilaporkan oleh Deputi BMKG, Guswanto dalam keterangan pers tertulis pada Kamis 11 Maret 2021.

“Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem (puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dll) dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama memasuki masa pancaroba tahun ini," tulisnya sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Setkab RI, Jumat 12 Maret 2021.

Baca Juga: Pasca Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, Jasa Raharja Berikan Santunan

Guswanto juga menyampaikan prakiraan cuaca sepekan ke depan.

“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi,” ujarnya.

Wilayah yang diperkirakan terjadi hujan lebat tersebut adalah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Banten Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan.

Baca Juga: Kemenhub Ungkap Fakta Lain Terkait Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sumedang yang Menewaskan 29 Jiwa

Sebagaimana diketahui sebelumnya cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor, seperti yang terjadi di Jawa Barat.

Mitigasi bencana juga menjadi rujukan bahasan dalam Undang-Undang Penanggulangan Bencana.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan pemprov akan mengajukan Jabar Resilience Culture Province (JRCP).

Baca Juga: Gagal Lolos Kartu Prakerja? Segera Daftar Gelombang 14 dengan Ikuti 5 Tahapan Mudah Ini

Ridwan Kamil menjelaskan, JRCP mendorong budaya tangguh bencana sejak sekolah dasar bagi warga Jabar dengan mengusung lima pilar yaitu pendidikan, pengetahuan kebencanaan, infrastruktur tahan bencana, regulasi dan kebijakan, dan ekologi ketahanan.

"Kebencanaan kami berhubungan dengan air karena Jabar dari tengah ke utara datar pasti banjir, sedangkan tengah ke selatan longsor. Jumlah kebencanaan 1.500 sampai 1.800 per tahun," kata Ridwan Kamil dikutip PRBandungRaya.com dari Humas Jabar, Jumat 12 Maret 2021.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Humas Jabar Setkab RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x