Dua Pedagang Pasar Baru Majalaya Reaktif Covid-19, Disdagin Siapkan Petugas Babinsa Awasi Kerumunan

5 Juni 2020, 13:51 WIB
PELAKSANAAN rapid test kepada para pedagang di Pasar Baru Majalaya pada Kamis, 4 Juni 2020.** /BUDI SATRIA/PRFM

PR BANDUNGRAYA - Hasil rapid test yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung kepada para pelaku usaha di pasar Majalaya dinyatakan reaktif.

Dilansir Galamedianews, dari 200 orang pedagang Pasar Baru Majalaya yang dilakukan uji rapid test pada 4 Juni 2020, sebanyak dua orang pedagang dinyatakan reaktif C0VID-19.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bandung, Popi Hopipah mengatakan, setelah dilaksanakan pemeriksaan rapid test di Pasar Baru Majalaya ini, selanjutnya rapid test akan dilaksanakan di Pasar Banjaran.

Baca Juga: Gara-gara Siarkan Film G30SPKI, Helmi Yahya Dikabarkan Dipecat dari Dirut TVRI, Cek Faktanya

"Insya Allah minggu depan, kita akan melaksanakan pemeriksaan rapid test COVID-19 di Pasar Banjaran," ujar Popi.

Rapid test terhadap pelaku pasar di wilayah Kabupaten Bandung memang masih digelar secara parsial mengingat terbatasnya tenaga dari para tenaga medis.

"Mengingat dalam pelaksanaan rapid test COVID-19 ini mengukur kekuatan dan tenaga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung dan puskesmas yang berbagai tugas di lapangan," kata Popi.

Baca Juga: Thank You ARMY 2020, Jungkook Rilis 'Still With You' Hadiah Perayaan BTS Festa

Pelaksanaan rapid test COVID-19 ini kata dia, merupakan program Bupati Bandung, Dadang M. Naser.

Harapannya, dengan rapid test ini jangan sampai ada kasus baru COVID-19 di Kabupaten Bandung.

"Pelaksanaan rapid test ini juga dalam rangka menjelang pelaksanaan new normal atau aktivitas normal baru," ujarnya.

Baca Juga: Potret Pandemi di Kota Kumuh India, Social Distancing Sulit Diterapkan dan Toilet Digunakan Bersama

Seiring dengan digaungkannya adaptasi kebiasaan baru atau new normal sebagai upaya menekan tren penambahan kasus virus corona, Popi mengingatkan masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan yang telah dibuat.

Salah satu upaya penerapan new normal adalah dengan membatasi jumlah pengunjung ke tempat usaha terkhusus toko modern dan industri maksimal 50 persen.

Namun, untuk pasar tradisional, penerapan pengunjung 50 persen cukup sulit untuk diterapkan, sehingga Pemkab Bandung memiliki solusi lain yakni dengan menyiapkan petugas untuk terus memantau kondisi pasar.

Baca Juga: Menyesal Pernah Buat Konten Prank Sampah, Pascabebas Ferdian Paleka Janjikan Konten Lebih Positif

"Tapi jujur saja di dalam pasar, dengan menerapkan kapasitas 50 persen tidak bisa,"

"Hanya kami meminta bantuan dari petugas Babinsa dan Bhabinkamtibmas jika di dalam pasar sudah terjadi crowded (kerumunan. red), mereka diingatkan untuk segera mencairkan diri," tuturnya.

Ke depan, ujar Popi, rapid test tak cukup dilaksanakan di pasar tradisional saja. Maka ada rencana melakukan rapid test di toko modern dan mal.

Baca Juga: Hanya Ditahan Sebulan, YouTuber Prank Sampah Ferdian Paleka Resmi Bebas Hari Ini

"Termasuk nanti kita akan melaksanakan di toko-toko modern dan mal, dengan sasaran pengunjung atau orang-orang yang ada di toko modern dan mal itu," katanya.

Rencananya rapid test yang digelar di mal dan toko-toko modern akan berlangsung usai para pelaku pasar, yang dianggap paling rentan terinfeksi, menyelesaikan rapid test.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler