PR BANDUNGRAYA - Akibat ditutupnya beberapa tempat mata pencaharian di masa pandemi Covid-19, banyak pegawai yang akhirnya harus dirumahkan bahkan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan menjadi pengangguran.
Di Kota Bandung angka pengangguran ini bisa dibilang cukup mengkhawatirkan.
Atas persoalan pengangguran yang terjadi akibat pandemi di Kota Bandung, Nunung Nurasiah Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung berharap Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung untuk menemukan sebuah solusi guna mengatasi persoalan itu.
Baca Juga: Pentas Seni Youth Challange dan Tantangan Mengasah Kekuatan Potensi Bangsa
Hal itu muncul pada Rapat Kerja Komisi D DPRD Kota Bandung dengan Disnaker Kota Bandung pada hari Jumat 26 Februari kemarin yang diselenggarakan di Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Sukabumi Kota Bandung.
“Dengan pandemi Covid-19 ini, maka jumlah pengangguran meningkat, maka perlu ada solusi. Seperti pelatihan atau pendampingan dari Disnaker Kota Bandung,” ujarnya dikutip dari PRFM News.
Pelatihan untuk menjadi UMKM dan membuka lapangan kerja sendiri juga bisa diberikan disamping melakukan pelatihan keterampilan profesi.
Ia juga mengatakan bahwa pendampingan oleh Disnaker perlu dilakukan setelah pelatihan dilakukan.
"Sehingga dapat mandiri di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Heri Hermawan yang juga Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung mengatakan perlunya pelatihan keterampilan dan kecakapan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Terlebih dengan tersedianya 78 persen tenaga kerja produktif.
Ia juga mengungkapkan pandemi ini menyebabkan daya serap tenaga kerja turun maka dari itu menurutnya diperlukan sebuah inovasi pada dunia kerja di Kota Bandung.
Baca Juga: Siap-siap! Formasi CPNS 2021 Akan Segera Diumumkan Mulai Maret Mendatang
"Sehingga perlu ada inovasi dan terobosan pada dunia kerja Kota Bandung,” kata Heri sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari laman resmi DPRD Kota Bandung.
Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung yang lain yaitu Yoel Yosaphat mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bandung juga turut memberikan perhatian seperti pelatihan atau akses ke dunia kerja pada penyandang disabilitas.
“Pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas perlu ditingkatkan, serta akses kerja, sehingga dapat lebih mandiri,” katanya.***