Geger Warga Cibiru Positif Corona, Sempat Beli Buah ke Pasar Kaget

- 18 Mei 2020, 13:02 WIB
ILUSTRASI pasar kaget.*
ILUSTRASI pasar kaget.* /

PIKIRAN RAKYAT - Berawal dari viralnya pesan berantai yang cukup meresahkan masyarakat, Camat Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Didin Dikaryuana akui bahwa salah sartu warganya positif terinfeksi virus corona dan sempat mengunjungi pasar kaget mingguan.

Isi pesan berantai tersebut mencakup imbauan isolasi mandiri bagi pengunjung pasar kaget Minggu 46 di daerah Cibiru.

Kendati Kota Bandung sedang berada dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pasar kaget di Cibiru tetap digelar secara diam-diam tanpa sepengetahuan petugas.

Baca Juga: Dicemari Limbah Pabrik, Satgas Citarum Harum Majalaya Buat Akuarium untuk Uji Kualitas Air Sungai

"Informasi yang datang kepada kami pada saat hari kemarin itu yang bersangkutan pergi ke pasar mingguan," kata Didin saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel pada Senin 18 Mei 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com.

Didin bercerita bahwa seorang warganya yang tinggal di RW 12, Pasir Biru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung sempat mengikuti rapid test dengan hasil positif.

Walaupun hasil rapid test menunjukkan positif, warga Cibiru tersebut masih keluyuran di luar. Dia juga melakukan rapid test kedua dengan hasil negatif, sehingga sejak saat itu dia semakin yakin bahwa dirinya sehat dan tak memiliki virus corona dalam tubuhnya.

Baca Juga: Disperindag Kabupaten Bandung Beberkan Syarat Utama Toko Busana Dayeuhkolot Bisa Kembali Beroperasi

Selanjutnya, baru lah dia menjalani tes swab dengan hasil positif virus corona. Sayangnya dia juga sempat pergi ke pasar kaget untuk membeli buah.

Didin mengatakan bahwa pasca hasil tes keluar, dia dan tim dari puskesman mendatangi rumah pasien positif tersebut, memberitahukan bahwa dirinya wajib melakukan isolasi.

"Saya tanya kepada yang bersangkutan apakah dia betul pergi ke pasar, dan dia mengakuinya, hanya jaraknya (pasarnya. red) tidak jauh dari rumah, sekitar 100 meter, dan dia hanya belanja buah-buahan," kata Didin.

Baca Juga: Dinilai Tebang Pilih Aturan Soal Penutupan Toko Busana Dayeuhkolot, Netizen: Bandara Tak Dibubarkan

Pasien sendiri mengaku bahwa dirinya mengalami gejala sesak napas, sehingga saat pergi ke pasar, dia hanya sempat membeli buah saja.

Saat ini, pihak puskesmas dan pemerintah setempat tengah mencari keberadaan sang penjual buah yang sempat melakukan kontak langsung dengan pasien positif.

"Saya duga pedagang buahnya itu yang berada di totogan (ujung) gang rumah dia. Saya akan telusuri pedagang buah juga untuk isolasi diri," ucap Didin.

Baca Juga: Dua Hari Lagi PSBB Jabar Berakhir, Kota Bandung Masih Catat Tren Kenaikan Kasus Corona

Selanjutnya, warga yang terkonformasi positif tersebut telah menandatangani surat kesediaan untuk melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan dari puskesmas.

Tak hanya itu, keluarga dan kerabat terdekat warga yang terkonfirmasi positif tersebut pun akan menjalani rapid test.

"Saya dapat info juga kalau kedua anaknya itu pengemudi ojek, jadi itu juga akan diberikan arahan ke para pengemudi ojek untuk berhati-hati dan jika ada terasa ataupun ada gejala segera saja menghubungi puskesmas atau mengisolasi mandiri," kata dia.

Baca Juga: Corona Belum Juga Usai, Untuk Pertama Kalinya Masjid Agung Cimahi Tak Selenggarakan Salat Idulfitri

Diketahui pasien positif tersebut juga sedang memperkerjakan seorang kuli bangunan untuk membangun benteng di rumahnya.

Kini sang kuli bangunan juga tengah dicari keberadaannya untuk diselidiki.

Didin menuturkan bahwa dari satu orang pasien yang pergi ke pasar buah, pihaknya menetapkan 17 orang ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP), mereka diimbau untuk mengikuti rapid test.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x