117 ASN Pemkot Bandung Positif Covid-19, Lebih dari 80 Persen Termasuk OTG

- 8 September 2020, 09:36 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /PIXABAY/mattthewafflecat

PR BANDUNGRAYA – Seperti pidato yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada Senin, 7 September 2020 kemarin, klaster pilkada, klaster keluarga, dan klaster perkantoran harus tetap diwaspadai karena bisa menjadi sarang penyebaran Covid-19.

Berdasarkan laporan data dari laman Pikobar Jabar pada Selasa, 8 September 2020 kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.880 kasus.

Khusus di wilayah Jawa Barat yang terkonfirmasi positif bertambah 207 orang dari total keseluruhan sebesar 12.709, namun kasus yang meninggal dunia nihil.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Gereja di Portugal Terbuat dari Tulang Umat Islam?

Melihat dari data tersebut, dilaporkan sebanyak 117 Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 usai dilakukan uji usap.

Para pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Yang terkonfirmasi positif 117 itu enggak cuma ASN, pegawai di lingkungan Pemkot Bandung," ujar Koordinator Bidang Perencanaan Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI.

Pihaknya mengatakan bahwa pemeriksaan secara masif kepada pegawai dimulai sejak 27 Agustus dengan tujuan mencari kasus aktif, agar segera diisolasi dan tidak menyebar.

Baca Juga: Cek Fakta: Tokopedia Dikabarkan Beri Kuota Internet Gratis 100 GB Tanpa Isi Ulang

Menurutnya, uji usap yang dilakukan kepada kurang lebih 1.900 pegawai, terdapat 117 pegawai dinyatakan positif Covid-19.

"Pemeriksaan direncanakan ke 30 Kecamatan dan 32 SKPD. Pimpinan memilih 50 orang yang mobilitas banyak, bertemu orang banyak dan kontak dengan orang," ujar Ahyani.

Ahyani menyatakan Dinas Kesehatan mendata 117 orang yang positif Covid-19 tinggal di daerah mana untuk dilakukan penyelidikan epidemiologi di lingkungan rumahnya.

Mereka melakukan isolasi mandiri di rumah jika tanpa gejala dan di rumah sakit jika terdapat gejala.

"Zona Bandung masih oranye. (angka reproduksi) sangat dinamis naik turun tergantung temuan kasus positif. Kemarin 6 September 0.93 sebelumnya 0.80 sekian. Artinya semua harus waspada," kata Ahyani. 

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat Hari Ini, Selasa, 8 September 2020

Ahyani memaparkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan epidemologi terkait pelacakan penyebab para pegawai tepapar Covid-19.

Pihaknya belum menemukan klaster baru dalam temuan kasus tersebut dan masih bersifat transmisi lokal.

"Iya, (117) kebanyakan OTG, mereka pada ngantor. Lebih 80 persen Covid-19 tidak menunjukkan gejala, yang ketemu 80 persen tanpa gejala dan tidak ditemukan gejala berat," katanya.

Ahyani mengungkapkan untuk pelayanan di sejumlah dinas atau kecamatan yang diketahui pegawainya positif Covid-19, ditutup sementara untuk disterilisasi. Sedangkan pegawai yang negatif akan diatur lebih jauh terkait aktivitasnya di kantor.

Ahyani menambahkan bahwa tes masif dilakukan untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 serta memperlambat laju virus di masyarakat. Terlebih kasus positif yang ditemukan banyak menyerang masyarakat tanpa gejala.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Korea Klasik yang Layak Ditonton, Ada Herb hingga The Host

"Yang paling utama semua masyarakat karena aktivitas bukan hanya kantor saja, jadi yang utama seluruh masyarakat baik di dalam rumah maupun di luar melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, berjaga jarak memakai masker, dijaga betul maka potensi penyebaran akan berkurang," ujar Ahyani.

Sehingga sampai saat ini total kasus terkonfirmasi di Indonesia mencapai 196.989 orang. Sedangkan jumlah kasus meninggal sekitar 8.130 jiwa, bertambah 105 orang dari angka sebelumnya.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x