Kerap Mengkritik Kinerja Pemerintah, dr Tirta: Anak Muda Jangan Takut untuk Bersuara

20 Desember 2020, 16:08 WIB
Relawan Covid-19, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta. /Instagram.com/@dr.tirta

PR BANDUNGRAYA - dr Tirta kembali mengomentari kinerja pemerintah selama pandemi Covid-19 ini.

Tak hanya memberikan kritik kepada pemerintah, dr Tirta yang juga merupakan relawan Satuan Tugas Covid-19 kerap melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada publik melalui akun instagram pribadinya.

Sebelumnya, dr Tirta memberikan kritikan terkait sejumlah polemik pasca kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS).

Baca Juga: Sampaikan Rasa Simpati untuk Habib Rizieq, Kedubes Jerman Sampai Datangi Markas FPI di Petamburan

Dalam hal ini dr Tirta menyampaikan kritikannya, lantaran banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

Baru-baru ini dr Tirta berbincang dengan Presenter Senior Karni Ilyas perihal kekecewaan dr Tirta kepada kinerja pemerintah Indonesia.

“Apa poin penting yang anda kecewakan terhadap pemerintah,” tanya Karni Ilyas, seperti dikutip dari kanal Youtube Karni Ilyas Club pada 20 Desember 2020.

Sebagaimana diberitakan PR Tasikmalaya dalam artikel yang berjudul "Ceritakan Kekecewaannya pada Pemerintah, dr Tirta : Pak Presiden Ibarat Supir Busnya!", dr Tirta menceritakan bahwa dirinya sejak 2014 yang pertama kali dia kritik adalah sistem BPJS dan gaji dokter yang menurutnya belum layak.

Setelah itu pun dia menjelaskan bahwa dirinya membela dalam suatu hal, salah satunya karena dia respect kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

“Presiden itu ibaratnya supir bus, kondekturnya itu menteri-menteri terus DPR-nya itu adalah montir dan kita tuh penumpang, nah kalau supirnya nyasar kan kita harus mengingatkan dengan halus dan sopan,” ujar dr Tirta.

Selain itu, dr Tirta pun menjelaskan bahwa dirinya ketika memberikan kritik terhadap pemerintah selalu memberikan solusi.

Baca Juga: Dituding Pengikut Habib Rizieq, Ridwan Kamil Tiba-tiba Cerita Pakdenya Dibunuh PKI

“Saya selalu bilang kepada anak muda bahwa kekuatan terbesar anak muda itu suara, jadi kalau kita mengkritik boleh mengkritik, boleh berprinsip apapun seabsurd-absurdnya opini ga apa apa,” katanya.

“Kalau mau mengkritik pemerintah kasih solusi juga, nah alhamdulillah hampir semua kritik saya didengar,” ujar dr Tirta.

dr Tirta pun menuturkan bahwa hampir sebulan dia berteriak perihal vaksin Covid-19 harus gratis, dan akhirnya usahanya didengar oleh pemerintah.

“Saya bilang di ILC, lalu saya bilang di Live bahwa kalau vaksin ini mau edukasi bagus harus gratis jangan ada gratis ada yang bayar karena ada kesenjangan,” ujarnya.

Baca Juga: Dituding Pengikut Habib Rizieq, Ridwan Kamil Tiba-tiba Cerita Pakdenya Dibunuh PKI

Terkait kritik yang disampikan dr Tirta, ia meluruskan bahwa kritik yang diutarakannya tidak berarti bahwa ia sedang memihak salah satu tokoh politik.

“Kita mengkritik itu bukan berarti pilihan politik, even itu kita mendukung Pak Anies mendukung Pak RK (Ridwan Kamil) atau mendukung Pak Sandi atau even itu mendukung Pak Prabowo atau Pak Jokowi kita mengkritik itu bagian Demokrasi,” tutur dia.

dr. Tirta menilai jika kritik disebut oposisi, hal itu justru akan mengakibatkan anak muda takut untuk bersuara.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: PR Pangandaran

Tags

Terkini

Terpopuler