Klarifikasi Hendropriyono Soal Istilah ‘Mabuk Agama’: Mabuk Itu Tak Sadar

28 Desember 2020, 11:30 WIB
Hendropriyono klarifikasi soal istilah mabuk agama. /Instagram.com/Hendropriyono

PR BANDUNGRAYA - Pada pekan lalu, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono muncul di hadapan publik melalui kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Dalam acara tersebut, AM Hendropriyono mengatakan bahwa persoalan yang kini sedang dihadapi oleh negara mengenai betapa suburnya pertumbuhan radikalisme di Indonesia adalah banyaknya masyarakat Indonesia yang mabuk agama.

Akan tetapi, istilah tersebut justru menjadi suatu hal yang kontroversial. Pasalnya, banyak yang tidak menerima istilah mabuk agama dan warganet pun melakukan kritik terhadap pandangan AM Hendropriyono tentang mabuk agama.

Baca Juga: Hidayat Nur Wahid Turut Berduka, Jenazah Korban Dibuang ke Selokan: Semoga Penjahat Bukan Orang Gila

Menanggapi hal tersebut, AM Hendropriyono menjelaskan lebih lanjut arti dari mabuk agama yang sebelumnya telah diucapkan olehnya.

Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) mengatakan kepada publik bahwa arti dari mabuk agama sesungguhnya adalah tidak sadar sehingga mereka yang mabuk tidak sadar, dan tidak ada disiplin sosial.

"Minggu lalu saya diwawancara di Karni Ilyas Club @karniilyas. Saya statement soal Mabuk Agama. Yang saya maksud mabuk itu tidak sadar. Tidak sadar sehingga tidak ada disiplin sosial," kata AM Hendropriyono, yang dikutip PRBandungRaya.com dari akun Twitter @edo751945, Minggu, 27 Desember 2020.

Baca Juga: Disuguhi Pemandangan Laut dan Langit yang Indah, Sandiaga Uno Diskusi Panjang Lebar dengan Sosok Ini

Setelah itu, AM Hendropriyono mengatakan bahwa dalam menjalankan amanat Pancasila sila ke satu maka mesti berdasarkan sila ke dua yang mesti dijalani.

"Sila Ketuhanan nomor 1 harus dilaksanakan sesuai sila ke 2, yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab," ujar AM Hendropriyono.

AM Hendropriyono mengatakan bahwa Pancasila sendiri lahir atas dasar agama bukan di atas agama. Maka, agama sudah tentu harus membuat orang-orang sadar dan bukan sebaliknya seperti mabuk agama.

Baca Juga: Viral Lagu Lagu Indonesia Raya Dilecehkan, Ini Kata Duta Besar Malaysia

"Ingat bahwa Pancasila justru lahir karena adanya agama, bukan di atas agama. Karena itu beragama harus bikin orang sadar bukan sebaliknya," kata AM Hendropriyono.

"Sadar untuk berdisiplin, tunduk pada aturan. Pancasila menempatkan Ketuhanan YME itu paling atas. Itu yang diyakini dalam semua agama. Harus dijabarkan dalam pelaksanaan sila-sila yang lain," tutur Hendropriyono.

Maka dalam hal ini, tidak ada kebenaran jika seseorang atau sekelompok orang ketika membunuh dengan mengandalkan agama sebagai alasan dalam melakukan pembunuhan.

Baca Juga: KABAR POPULER HARI INI: Penemuan Markas Teroris JI hingga Mantan Kepala BIN Tuding Agenda HRS

Inilah yang disinggung oleh AM Hendropriyono bahwa sikap tersebut yang tidak sadar beragama atau mabuk agama.

"Mana bisa kita beragama jika membunuh orang lain? Itu namanya tidak sadar. Mabok!," ujar AM Hendropriyono.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Tags

Terkini

Terpopuler