Tak hanya Datangkan 1,8 Juta Vaksin Sivonac, Indonesia Juga Pesan Novavax dan AstraZeneca

31 Desember 2020, 18:11 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 Sinovac. /PIXABAY/Nataliya Vaitkevich

PR BANDUNGRAYA – Sebanyak 1,8 juta vaksin Covid-19 kembali tiba di Tanah Air dengan pesawat Garuda Indonesia siang tadi.

Kedatangan vaksin dari Sinovac ini adalah kedua kalinya setelah 1,2 juta vaksin Sinovac yang tiba 6 Desember lalu.

Dikutip PRBandungRaya.com dari akun Twitter @jokowi pada Kamis, 31 Desember 2020, selain vaksin Sinovac (Tiongkok) Indonesia mengamankan pasokan vaksin dari Novavax (Amerika Serikat), AstraZaneca (Inggris), dan BioNTech-Pfizer (Jerman-AS).

Baca Juga: Bantah Pembuat Video Parodi Lagu Indonesia Raya Buatan Malaysia, Polisi: Pelaku Orang Indonesia

Sebelumnya, pesawat Boeing 777-300 ER dari maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-890D lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, kemarin 30 Desember 2020, sekitar pukul 19.55 WIB.

Pesawat tersebut mendarat di Beijing Capital International Airport, Kamis, 31 Desember 2020, sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Vaksin yang dimuat dalam 11 Envirotainer tersebut kemudian langsung diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat yang sama dan mendarat sekitar pukul 11.55 WIB.

Baca Juga: Kerap Dijadikan Tempat Balapan Liar, Polisi Siap Siaga di Tol Margaasih Jelang Malam Tahun Baru

Setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, vaksin kemudian dibawa ke warehouse Garuda Indonesia terlebih dahulu untuk dilakukan pengisian ulang daya Envirotainer.

Rencananya, vaksin akan langsung dibawa untuk disimpan di Kantor Pusat Bio Farma di Bandung.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan bahwa dalam waktu dekat akan datang sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin dari perusahaan yang sama.

“Kemarin Indonesia telah menandatangani komitmen suplai dari Novavax dengan menggunakan platform protein subunit rekombinan yang berasal dari Amerika Serikat (AS) sebesar 50 juta dosis,” katanya.

Baca Juga: Heboh Kasus Pemalsuan Surat PCR Covid-19, dr.Tirta: Kasus Ini Semacam Sindikat

“Kemudian dengan AstraZeneca dengan menggunakan platform viral vector berasal dari Inggris, juga sebesar 50 juta,” tambahnya.

Pemerintah juga sedang melakukan pembicaraan intens dan berkesinambungan dengan perusahaan lainnya, BioNTech-Pfizer, dari Jerman-AS untuk komitmen pengadaan vaksin Covid-19 lainnya.

Khusus vaksin yang berasal dari AstraZeneca, Medicines dan Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) atau regulator terhadap bahan obat dan alat Kesehatan Inggris telah mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA).

Baca Juga: Fadli Zon 'Perkenalkan' Menteri Sosial DKI Sambil Sebut Kasihan Kapala Dinas, ke Tri Rismaharini?

“Melalui mekanisme reliance ini proses penerbitan EUA atas vaksin AstraZeneca di Indonesia akan lebih mudah. Hasil EUA di Inggris ini dapat dijadikan basis dan review dikeluarkannya EUA di Indonesia,” katanya.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan Kementerian Luar Negeri serta pihak-pihak terkait lainnya akan terus berkoordinasi erat untuk memastikan semua infrastruktur logistik vaksin di dalam negeri.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler