Ombak Besar dan Longsor Menerjang Manado, 6 Orang Meninggal Dunia dan 1 Dinyatakan Hilang

19 Januari 2021, 11:02 WIB
Banjir di Pesisir Manado Bukanlah Tsunami, BMKG Himbau Warga Agar Tidak Panik /Instagram @exploremanado

PR BANDUNG RAYA – Bencana kembali menerjang Indonesia, salah satunya di Kota Manado, Sulawesi Utara.

Sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara News, bahwa ombak besar menghantam pesisir pantai Manado pada hari Minggu, 17 Januari 2021, di kawasan bisnis Megamas dan pusat perbelanjaan Manado Town Square (Mantos).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menyebutkan banjir di pesisir pantai Kota Manado, Sulawesi Utara diduga disebabkan superposisi gelombang tinggi dan pasang air laut.

 Baca Juga: PPPK 2021 Buka 1 Juta Formasi Guru, Kapan Pendaftaran dan Jadwal Tesnya Digelar?

“Ombak besar menerjang kedua kawasan itu, menyebabkan air laut masuk membanjiri kawasan tersebut, bahkan sudah sampai ke Jalan Raya Piere Tenden Boulevard,” kata Wali Kota Manado, Vicky Lumentut, melalui Kasub Humas, Orlando David, di Manado, Minggu, 17 Januari 2021.

BMKG mengeluarkan peringatan dini, gelombang tinggi berlaku mulai tanggal 17 – 19 Januari 2021.

Berdasarkan narasi dari BMKG, terdapat tekanan rendah (1007 hPa) di Laut Arafuru, sirkulasi udara terindentifikasi di Samudera Hindia Utara Aceh.

 Baca Juga: Kabar Baik, Formasi 1 Juta Guru dalam Seleksi PPPK 2021, 437 Ribu Guru Honorer Jadi Prioritas Utama

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, pada umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan angin sekitar 6 – 30 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, pola angin umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5 – 25 knot.

Diperkirakan tinggi gelombang di perariran Kepulauan Sangihe – Talaud, perairan utara Sulawesi Utara, perairan Bitung – Kepulauan Sitaro anatara 2,5 sampai 4,0 meter.

 Baca Juga: Kim So Hyun dan Ji Soo Reuni dalam K-drama Baru 2021, Bertajuk 'River Where the Moon Rises'

Sementara itu, sampai saat ini korban yang terdeteksi yaitu 6 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, dan 500 warga terpaksa harus mengungsi akibat banjir dan longsor.

Kerugian material akibat banjir dan tanah longsor, antara lain dua rumah rusak berat dan sepuluh rumah rusak sedang.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan bahwa banjir dan tanah longsor terjadi di wilayah Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Singkil, dan Wenang di Kota Manado.

 Baca Juga: Simak 10 Cara Mudah Turunkan Berat Badan dengan Diet Sehat Selama Pandemi Covid-19

Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado, telah mengevakuasi warga yang terdampak banjir bersama petugas SAR, personel TNI dan Polri, warga, dan sukarelawan.

BPBD Kota Manado juga telah menyalurkan bantuan makanan siap saji kepada warga yang Mengungsi untuk menghindari dampak banjir.

BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga menghadapi potensi bencana selama musim hujan hingga Februari 2021.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler