Waspada! Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Jarak Luncur Diperkirakan Capai 1.500 Meter

25 Februari 2021, 18:21 WIB
Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas guguran / Twitter/@BPPTKG/
 
PR BANDUNG RAYA - Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas guguran pada pukul 16.52 WIB.
 
Gunung Merapi sampai saat ini terpantau dengan status Siaga. 
 
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi pada Kamis 25 Februari 2021. 
 
Baca Juga: Link Streaming Drama Korea Sisyphus: The Myth Episode 4 Malam Ini, Pertarungan Han Tae Sul dengan Masa Depan
 
BPPTKG melaporkan awan panas guguran tersebut teramati memiliki amplitudo 37 mm berdurasi 115 detik. 
 
Gunung Merapi teramati berkabut dan jarak luncur awan panas diperkirakan 1500 m ke arah barat daya.
 
Sebelumnya, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 800 meter. 
 
Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Sisyphus: The Myth Episode 4 Malam Ini, Orang Masa Depan Bocorkan Keberadaan Han Tae San
 
Gunung Merapi diketahui sebelumnya dinyatakan erupsi pada 4 Januari 2021 lalu. 
 
"Sejak tanggal 4 Januari 2021, Gunung Merapi telah memasuki fase erupsi yang bersifat efusif atau yang kita kenal juga sebagai Tipe Merapi," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida. 
 
Meskipun berulang kali mengeluarkan awan panas dan guguran lava, hal tersebut tidak mengubah status Gunung Merapi saat ini. 
 
Baca Juga: Daftar 10 Kota Paling Toleran di Indonesia Tahun 2020 Versi Setara Institute
 
Diketahui, Gunung Merapi berstatus Siaga sejak 5 November 2020. 
 
Aktivitas guguran ini tidak mengubah rekomendasi. Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
 
BPPTKG menyatakan bila Gunung Merapi mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 km dari puncak. 
 
Baca Juga: Dapat Titel Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Ridwan Kamil Akui Netizen Indonesia Galak dan Gemar Merundung
 
Kemudian BPPTKG juga melaporkan adanya kubah lava baru di Gunung Merapi yang berada di kawah puncaknya. 
 
"Volume kubah lava terukur sebesar 426.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan rata-rata sekitar 10.000 meter kubik per hari," kata Hanik dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Rabu 24 Februari 2021. 
 
Kubah lava baru tersebut muncul per tanggal 17 Februari 2021 lalu. 
 
Baca Juga: Liga Eropa : Jadwal, Link Streaming AC Milan vs Red Star Belgrade Jumat 26 Februari 2021
 
Hanik menyatakan volume kubah lava baru itu sedikit lebih besar dibandingkan kubah lava di sisi barat daya Gunung Merapi. 
 
Kubah lava baru itu terpantau BPPTKG pada 4 Februari 2021. Kubah lava tersebut berada di atas lava sisa erupsi tahun 1997. 
 
"Secara umum baik yang ada di tengah maupun di barat daya, pertumbuhannya rata-rata 10.000 meter kubik. Ini termasuk pertumbuhan yang kecil untuk ukuran Merapi," jelas Hanik. 
 
Baca Juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia Hari Ini Kamis 25 Februari 2021: Pasien Sembuh Bertambah 8.686 Orang
 
Menurut Hanik, pertumbuhan kubah lava di tengah kawah puncak Merapi cenderung berkembang ke arah barat. 
 
BPPTKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan kedua kubah lava itu akan bersatu.***

Editor: Yuni

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler