Jokowi Gaungkan Kampanye Benci Produk Impor di Rakernas Kemendag

4 Maret 2021, 15:38 WIB
Jokowi kampanyekan produk impor. Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin (4/1/2021). Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram dengan memperkecil ukuran tempe yang dijual. /Portal Surabaya/Antarafoto/ Ari Bowo

 

PR BANDUNGRAYA - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengkampanyekan benci produk luar negeri.

Jokowi menggaungkan untuk membenci produk luar negeri saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis 4 Maret 2021.

Dalam rakernas tersebut, Presiden Jokowi meminta agar kebijakan yang diambil pada sektor perdagangan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Baca Juga: IPB Jadi Universitas Terbaik Peringkat 62 Dunia Versi Quacquarelli Symonds

Jokowi menyampaikan saat ini pemerintah terus bekerja keras untuk memulihkan sektor kesehatan dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Saya minta agar kebijakan perdagangan memberikan kontribusi besar terhadap agenda strategis pemulihan nasional kita," kata Jokowi dikutip PRBandungRaya.com dari Setkab RI, Kamis 4 Maret 2021.

Jokowi meminta adanya kebijakan yang mampu mendokrak sektor-sektor perekonomian yang sempat terganggu akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Ditanya Peluang Chelsea Juara, Thomas Tuchel Minta Waktu Seperti Jurgen Klopp dan Pep Guardiola

"Kita harus bekerja lebih detail, sektor-sektor mana yang terganggu dan harus diapakan, apakah diberi insentif ataukah diberi stimulus," kata Jokowi.

Sejauh ini pemerintah sudah memberikan berbagai stimulus ekonomi seperti insentif PPnBM dan perumahan untuk menggerakkan industri otomotif dan properti.

Juga pemerintah memberikan sejumlah bantuan sosial (bansos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Prakerja, dan lain-lain.

Baca Juga: Terkini MotoGP 2021 di Qatar, Sejumla Pebalap Sudah Panaskan Mesin

Dalam rakernas yang diadakan di Istana Negara Jakarta itu, Jokowi mengungkapkan sekitar 10 juta pengangguran di Indonesia.

"Serta menciptakan peluang kerja yang sebanyak-banyaknya."

"Ini yang ditunggu-tunggu masyarakat karena sudah ada sekarang hampir 10 juta pengangguran di negara kita, baik karena pandemi dan juga angkatan kerja baru," beber Jokowi.

Jokowi juga menyampaikan untuk memberikan ruang-ruang strategis untuk produk-produk lokal Indonesia.

"Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi dari brand-brand luar negeri," kata Jokowi sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Kemendag RI.

"Tempat yang strategis, lokasi yang baik diberikan untuk brand-brand lokal," kata Jokowi.

Jokowi mengungkapkan jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 270 juta jiwa merupakan pasar yang sangat potensial.

Jokowi juga mendorong agar kampanye cinta produk Indonesia terus digaungkan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat lebih mencintai produk di dalam negeri dibanding luar negeri.

"Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci barang luar negeri," katanya.

Jokowi berpendapat kampanye tersebut akan membuat masyarakat Indonesia lebih loyal terhadap produk buatan dalam negeri.

Sebagaimana dilansir PRBandungRaya.com dari portal Indonesia, Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (Kemenkop UKM) Republik Indonesia menyebutkan, jumlah usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia mencapai 64,1 juta unit atau sekitar 99 persen dari total pelaku usaha yang ada di negara ini.

Dengan banyaknya jumlah UMKM di Indonesia, Jokowi berharap kampanye cintai produk dalam negeri bisa mendongkrak perekonomian nasional pascapandemi Covid-19.***

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler