Berani Terapkan New Normal, Media Asing Prediksi Indonesia Jadi Pusat Covid-19 Dunia

23 Juni 2020, 13:19 WIB
PSBB 'rasa' car free day (CFD) di Kabupaten Garut.* //AEP HENDY/KP/

PR BANDUNGRAYA - Media Australia, The Sydney Morning Herald menyebut bahwa Indonesia bakal menjadi pusat penyebaran virus corona atau Covid-19 dunia.

Sebelumnya, Tiongkok lah yang menjadi pusat penyebaran virus tersebut, mengingat Covid-19 sendiri pertama kali ditemukan di Wuhan. Kemudian, virus corona juga berhasil 'menghancurkan' Eropa serta Amerika yang kini menduduki posisi teratas kasus Covid-19 dunia.

James Masola, jurnalis The Sydney Morning Herald melakukan pengamatan terhadap kurva penularan Covid-19 yang terus menerus meningkat di tengah melandainya kurva kasus di negara lain di Asia Tenggara.

Baca Juga: Ada Kekhawatiran Terkait Gelombang Kedua Covid-19, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Tertekan

Berawal dari pengamatan itu lah, media Australia tersebut mengklaim bahwa Pemerintah Indonesia telah gagal berperang melawan Covid-19.

"Ketika perhatian dunia mengarah pada Amerika Serikat, India, Rusia, dan Brazil yang mencatat infeksi harian hingga puluhan ribu, Indonesia berada di bawah radar," kata James Masola, penulis artikel berjudul "The World Next Coronavirus hotspot is emerging next door" yang dikutip Selasa, 23 Juni 2020.

Disebutkan bahwa selama delapan dari 10 hari terakhir, Indonesia mengonfirmasi lebih dari 1.000 kasus Covid-19 baru setiap harinya, dan hanya di bawah 1.000 pada dua hari lainnya.

Baca Juga: Apple Rilis iOS 14 bagi Pengguna iPhone, Simak 9 Fitur Terbarunya

Bahkan, para epidemiologis pun khawatir jumlah kasus dapat melewati 60.000 kasus dalam dua pekan mendatang, meski saat ini berada di angka 42.762 kasus.

Media tersebut turut mengkritik tingkat tes Covid-19 di Indonesia yang dinilai memprihatinkan, karena berada di posisi 163 di dunia dengan total hanya 2.193 tes per satu juta orang. Upaya pengetesan tersebut jelas tak sebanding dengan tingkat kematian yang tinggi secara proporsional.

Alih-alih penanganan diperketat, Pemerintah Indonesia justru mulai melonggarkan pembatasan pergerakan publik yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini terlihat dengan transportasi umum, penerbangan, pusat perbelanjaan, gereja, dan masjid mulai dibuka di kota-kota, termasuk di DKI Jakarta.

Baca Juga: Apresiasi Putusan Arab Saudi Batasi Jemaah Haji Tahun ini, Fachrul Razi: Mengedepankan Keselamatan

Padahal Reuters melaporkan ada ratusan anak di Indonesia yang diyakini meninggal karena Covid-19. Secara resmi, ada 380 anak yang meninggal dalam klasifikasi "orang dalam pemantauan" yang berarti mereka menunjukkan gejala virus tetapi belum diuji.

Dengan demikian, Pemerintah Indonesia disebut media Australia itu sebagai negara yang buruk dalam menangani pandemi Covid-19.

"Hampir sejak awal, pemerintah Indonesia telah menangani pandemi ini dengan buruk," tutur dia.

Baca Juga: Cek Fakta: Buku Iqro Karya Kyai Asal Yogyakarta Dikabarkan Telah Prediksi Pandemi Virus Corona

Ini didasarkan pada respon Pemerintah Indonesia yang sangat mengerikan saat mengetahui keberadaan virus corona di dunia. Mulai dari Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang menyatakan sejak awal bahwa kekuatan doa akan melindungi negara.

Kemudian berlanjut dengan pengakuan Presiden Joko Widodo bahwa informasi Covid-19 telah dirahasiakan dari publik untuk menghindari bahaya. Sedangkan, ada banyak penguncian yang tertunda, larangan orang mudik selama liburan keagamaan, tingkat pengujian yang buruk dan sekarang pelonggaran pembatasan karena jumlah kasus meningkat.

"Butuh waktu hingga 2 Maret bagi pemerintah (Indonesia) untuk bahkan mengakui kasus pertamanya meskipun banyak bukti awal yang bertentangan," katanya.

Baca Juga: Permintaan Sepeda di Sumedang Mendadak Naik saat New Normal, Budi: Sekarang Harganya Tak Masuk Akal

Media tersebut juga menilai Pemerintah Indonesia saat ini hanya memiliki dua pilihan.

Pertama, mengambil langkah-langkah yang jauh lebih kuat untuk menghentikan penyebaran penyakit, termasuk meningkatkan pengujian dan menerapkan kembali penguncian.

Kedua, tetap mengeluarkan kebijakan yang aneh dengan risiko mengorbankan nyawa masyarakat Indonesia.*** (Khairunnisa Fauzatul A/Pikiran Rakyat Cirebon)

Artikel ini tayang sebelumnya di pikiranrakyat-cirebon.com dengan judul 1.000 Infeksi Baru Tiap Hari, Media Australia Sebut Indonesia akan Jadi Hotspot Covid-19 Dunia

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler