Kualitas Udara Jakarta Menjadi Terburuk di Dunia, Jokowi Terapkan Hal ini untuk Mengatasinya

14 Agustus 2023, 17:13 WIB
Kualitas Udara Jakarta Menjadi Terburuk di Dunia, Jokowi Terapkan Hal ini untuk Mengatasinya /Pixabay/SD-Pictures

BANDUNGRAYA.ID – Kualitas udara di DKI Jakarta semakin memburuk. Hingga saat ini Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Presiden Joko Widodo langsung mengatasi hal tersebut.

Jakarta dinyatakan memiliki udara terburuk di dunia sejak Minggu, 13 Agustus 2023. Dilansir dari ANTARA berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 6.00, indeks kualitas di Jakarta di angka 170 yang mana ini masuk pada kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.

Setalah Jakarta menduduki posisi dengan udara terburuk di dunia, kota selanjutnya di duduki oleh Dubai (UEA) dan Johannesburg (Afrika Selatan).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Asep Kuswanto menyebutkan bahwa salah satu penyebab buruknya polusi udara di Jakarta ialah karena beberapa bulan terakhir ini terus menerus musim kemarau.

Baca Juga: Tawarkan Diskon Tarif Listrik, PLN Dorong Masyarakat untuk Beralih ke Kendaraan Listrik Guna Mengurangi Polusi

"Memang Juli hingga September biasanya musim kemarau sedang tinggi-tingginya. Sehingga berakibat pada kualitas udara menjadi kurang baik," ucap Asep dikutip dari kantor berita ANTARA.

Presiden Jokowi Terapkan Hal ini

Presiden Indonesia, Joko Widodo atau kerap dipanggil Jokowi menggelar rapat terbatas dengan sejumlah menteri hingga Gubernur untuk membahas terkait polusi udara di Jakarta.

Jangka Pendek

Jokowi mengatakan perlu mendorong sistem kerja Work From Home (WFH) untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek hingga melakukan rekayasa cuaca, karena dalam sepekan ini udara nya sangat tidak baik.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working, work from office, work from home mungkin. Saya tidak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini, apakah (jam kerja) 7-5, 2-5, atau angka yang lain," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Jokowi menginstruksikan pelaksanaan WFH tersebut menjadi jangka pendek yang dilakukan bagi perkantoran untuk menerapkan hal tersebut, agar kualitas udara di Jabodetabek lebih baik.

Jangka Menengah

Sementara untuk jangka menengah Presiden meminta para menteri nya konsisten dalam menerapkan kebijkan dalam mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dan beralih ke transportasi massal.

Jangka Panjag

Untuk jangka panjang, adanya penguatan mitigasi terhadap perubahan iklim untuk penangangan polusi udara di Jakarta.

“Perlu memperkuat aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, harus dilakukan pengawasan pada sektor industri dan pembangkit listrik terutama di sekitar Jabodetabek. Dan yang terakhir mengedukasi publik dengan seluas-luasnya,” tutur Jokowi di kutip dari ANTARA.***

Editor: Resa Mutoharoh

Tags

Terkini

Terpopuler