Heboh Disudutkan Gegara Wawancara Kursi Kosong Najwa Shihab, Menkes Terawan Akhirnya Angkat Bicara

4 Oktober 2020, 10:20 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto. /Antara

PR BANDUNGRAYA - Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto akhirnya angkat bicara mengenai 'kursi kosong' yang disediakan untuknya.

Belakangan nama Menkes Terawan dan jurnalis kenamaan Najwa Shihab menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat.

Tak lain karena wawancara 'kursi kosong' yang dilakukan Najwa Shihab dalam program acara TV Mata Najwa.

Baca Juga: 3 Tenaga Ahli Ini Dibutuhkan Indonesia untuk Masuki Era Revolusi Industri

Dalam keterangannya, Najwa Shihab dan timnya telah mengundang Menkes Terawan untuk hadir dan berdiskusi dalam program tersebut.

Namun setelah diundang setiap minggu dalam enam bulan terkahir, yang bersangkutan justru tak pernah hadir atau memberikan tanggapan yang jelas sehingga diputuskan untuk melakukan wawancara dengan 'kursi kosong' yang sedianya disediakan untuk Menkes Terawan.

Seperti dilansir dari RRI, Menkes Terawan akhirnya angkat bicara meski tak mengungkapkan juga alasannya tidak hadir pada program tersebut.

Baca Juga: Dokter Bingung, Gadis Ini Menangis Darah Lebih dari Sepekan Tapi Tak Merasakan Sakit Apapun

Tetapi ia menyayangkan kejadian tersebut karena menurutnya dapat memperkeruh suasana di tengah pandemi yang sedang melanda khususnya di Indonesia.

"Media adalah pahlawan bangsa seperti di masa pandemi ini, di saat bangsa membutuhkan pikiran dan tenaga mereka untuk mengatasi penyebaran Covid-19, bukan malah memperkeruh dan membuat gaduh," ujarnya.

Terawan mencontohkan negara lain yang dapat menekan laju pandemi sangat dipengaruhi oleh sikap para jurnalis yang selalu memberitakan berita dan informasi positif mengenai perkembangan Covid-19 pada masyarakat.

Baca Juga: Selain Remdesivir yang Digunakan Donald Trump, Berikut 6 Kandidat Obat Covid-19 Lainnya

Wartawan juga dibutuhkan untuk menangkal peredaran hoaks dan berita menyesatkan yang akan berdampak buruk bagi negara terutama bagi warganya.

"Pers punya peran yang signifikan dalam rangka menghambat laju corona, tentu dengan memberitakan kabar yang benar tentang Pandemi. Kita ambil contoh Keberhasilan beberapa negara di luar seperti Singapura dan negara lain berkat Pers yang membela Negaranya lewat pemberitaan yang benar pandemi bisa dilawan," kata Terawan.

Kehadiran Menkes Terawan memang acap kali dipertanyakan banyak pihak, dimana sebelumnya ia kerap memberikan pernyataan ketika pandemi belum benar-benar menyerang Indonesia.

Baca Juga: Tampil di Episode Spesial Chuseok, IU Buka-bukaan Soal Proses Penyembuhan Diri

Namun justru menghilang ketika lonjakan kasus terus terjadi, bahkan banyak masyarakat yang menandatangani petisi agar Presiden Joko Widodo mencabut jabataan dari Terawan.

Ditambah lagi, dengan banyaknya orang-orang baru yang ditunjuk untuk bertanggung jawab menghentikan pandemi Covid-19 semakin menimbulkan kecurigaan pada Menkes Terawan, meski begitu Terawan mengklaim bahwa dirinya sedang fokus pada persoalan teknis seperti perkembangan vaksin.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler