Network
Sedangkan penambahan kasus positif hari ini sebanyak 4.917 kasus. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa penambahan kasus positif harian sudah lebih dari 5000 kasus selama 3 hari berturut-turut. Bahkan dalam seminggu terakhir, penambahan kasus positif harian tidak pernah dibawah 4000 kasus.
Ada tujuh provinsi yang mendapatkan apresiasi yang cukup baik dalam mengalami perkembangan dikarenakan terjadinya penurunan penambahan kasus positif. Yakni Papua mengalami penurunan tertinggi sebesar 73,8 persen.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Jumat, 27 November 2020: Trans7, RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, dan GTV
Disusul Jawa Tengah turun 31,2 persen, Jawa Barat turun 19,6 persen, Kalimantan Timur 9,8 persen, Bali turun 8,4 persen, Sumatera Barat turun 7,6 persen, dan Aceh turun 6,7 persen.
Meskipun jumlah provinsi mengalami penurunan lebih banyak dari jumlah provinsi yang mengalami kenaikan, namun perlu diwaspadai jumlah kenaikan kasus positif yang cukup tinggi.
Riau mengalami kenaikan tertinggi sebesar 139,4 persen. Diikuti Jawa Timur naik 44,4 persen, DKI Jakarta 23,9 persen, Sulawesi Selatan naik 18,8 persen, Kalimantan Selatan naik 10,4 persen dan Sumatera Utara naik 9 persen.
Baca Juga: Bawa KTP hingga STNK, Jadwal Samsat Keliling Bandung Raya Hari Ini, Jumat 27 November 2020
Pemda provinsi prioritas juga diminta untuk memprioritaskan penanganan Covid-19 kabupaten/kota yang menyumbang terbesar dalam peningkatan kasus positif.
Dimulai dari Aceh yaitu Kota Banda Aceh (Aceh) sebanyak 28,43 persen dari total kasus, Kota Medan (Sumatera Utara) sebanyak 47,74 persen, Kota Padang (Sumatera Barat) sebanyak 55,55 persen, Kota Pekanbaru (Riau) sebanyak 52,18 persen, Jakarta Timur (DKI Jakarta) sebanyak 18,92 persen, Kota Bekasi (Jawa Barat) sebanyak 18,5 persen.
Selanjutnya Kota Semarang (Jawa Tengah) sebanyak 25,38 persen, Kota Surabaya (Jawa Timur) sebanyak 28,32 persen, Kota Denpasar (Bali) sebanyak 27,54 persen, Kota Banjarmasin (Kalimantan Selatan) disebanyak 24,97 persen, Kota Samarinda (Kalimantan Timur) sebanyak 29,99 persen, Kota Makassar (Sulawesi Selatan) sebanyak 46,37 persen. Dan terakhir Kota Jayapura (Papua) sebanyak 47,66 persen dari total kasus.
