PR BANDUNGRAYA - Kasus penembakan 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh aparat Polda Metro Jaya masih menjadi teka-teki di tengah masyarakat.
Apalagi setelah fakta baru ditemukan saat rekonstruksi, bahwa dua dari empat korban telah tewas lebih dulu sebelum masuk Tol Jakarta-Cikampek, lokasi dimana insiden penembakan terjadi.
Seruan-seruan terkait Hak Asasi Manusia (HAM) belakangan kerap kali mencuat di media sosial. Warganet menuntut kejelasan dari kedua belah pihak atas tragedi memilukan ini.
Baca Juga: Unjuk Rasa Seperti 1812 Rawan Dibubarkan Aparat, Refly Harun: Kelompok Ini Dianggap Oposisi Jokowi
Pembunuhan di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020 lalu dinilai telah melanggar HAM.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat Depok dalam artikel "'IndonesiaHumanRightsSOS' Trending di Twitter, Fadli Zon: Tanda Darurat Penegakkan HAM dan Demokrasi", Komnas HAM pun kini masih mendalami insiden yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 itu.
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, turut meramaikan tagar ini di Twitter sebagai bentuk dukungannya terhadap pengusutan tuntas insiden bentrok petugas dan Laskar FPI tersebut.
Baca Juga: Indonesia Catat Hampir 8.000 Kasus Baru, Berikut Update Corona per Hari Ini, Sabtu 19 Desember 2020
Dalam cuitannya, dengan trending-nya tagar Indonesia Human Rights SOS ini, menandakan bahwa penegakan HAM harus dilakukan.
“Kelihatannya tagar #IndonesiaHumanRightsSOS menjadi trending terus. Tanda memang dirasakan sedang darurat penegakkan HAM n terancamnya demokrasi,” kata Fadil Zon melalui akun Twitter @fadlizon.