Ini Cerita Ganjar Pranowo Mengenang Habib Ja'far Al Kaff yang Wafat di Samarinda

- 2 Januari 2021, 14:29 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. /Dok. Humas Prov Jateng


PR BANDUNGRAYA – Seorang ulama kharismatik yang berasal dari Jawa Tengah, Habib Ja'far bin Muhammad Al Kaff meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat, 1 Januari 2021.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Habib Ja'far Al Kaff.

Ganjar mengatakan, selama hidup Habib Ja'far Al Kaff selalu memberikan ketenangan kepada masyarakat dan selalu mengajarkan tentang bagaimana mencintai tanah air.

Baca Juga: 5 Fakta Pertemuan West Bromwich Albion Vs Arsenal, Tim Tamu Ingin Pecahkan Rekor di The Hawthorns

"Saya mengucapkan belasungkawa yang dalam atas wafatnya Habib Ja'far, beliau ulama kharismatik yang selalu memberikan ketenangan, kalau berbicara adem dan selalu mengajarkan masyarakat tentang cinta Tanah Air," tutur Ganjar Pranowo sebagaimana dikutip PRBandungraya.com dari Antara.

Ganjar mengaku banyak memiliki kenangan bersama ulama yang dikenal sebagai wali dengan maqom majdub dan tingkah laku yang kadang nyeleneh sehingga membuatnya terkenal di seluruh Indonesia.

"Beliau itu sering mengatakan pada saya, pak gub saya itu sering mengelilingi rumah njenengan, rumah Kapolda, Pangdam pada pukul 2.00 dini hari. Saya tanya, lah buat apa bib? beliau jawab ya biar aman saja," kata Ganjar.

Baca Juga: Roy Suryo Bongkar Fakta Baru Video Syur Gisel, dari Durasi hingga Waktu Pembuatannya

Ganjar juga mengatakan bahwa dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari, Habib Ja'far penuh dengan simbol-simbol.

Ketika sedang makan bersama, misalnya makan ayam, Habib Ja'far itu selalu memotong bagian-bagian tertentu misalnya kepala, sayap, ceker, dan dibagi-bagi.

Habib Ja'far memberikan bagian itu sambil mengatakan, bagian kepala supaya bisa berpikir, sayap biar bisa terbang kemana-mana, dan bagian ceker supaya bisa eker-eker rezeki. Saat itu Ganjar dapat bagian sayap yang entah apa maksudnya.

Begitu pula saat makan buah-buahan, ketika Ganjar hendak mengambil buah anggur, Habib Ja'far melarangnya karena nanti bisa jadi pengangguran dan meminta agar memakan buah jeruk yang ada supaya nanti rezekinya banyak.

Baca Juga: Libur Tahun Baru Segera Usai, Ini Prediksi Jasa Marga Soal Arus Balik Menuju Jakarta

Ganjar juga mengaku pernah sowan ke kediaman Habib Ja'far dan pulang diberi hadiah kacang hijau untuk ditaburkan di halaman rumah dinas Gubernur Jawa Tengah.

Kendati demikian, Ganjar meminta masyarakat tidak datang ke Kabupaten Kudus untuk melayat karena kondisi masih pandemi Covid-19.

Ganjar berharap karena masih pandemi, hanya boleh sedikit saja masyarakat yang takziah.

Ganjar menghimbau masyarakat agar doakan Habib Ja'far dari rumah masing-masing saja agar tidak menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: Khawatir Guguran Lava hingga Lontaran Material, Pemkab Sleman Perpanjang Masa Tanggap Darurat Merapi

Ganjar juga minta Pemerintah Kabupaten Kudus untuk membantu semua pelaksanaan pemakaman dan tetap menjaga protokol kesehatan.

Jenazahnya akan dimakamkan di kediamannya Habib Ja'far di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah