Terus Merorong Pemerintah, Politisi PKB Sebut Politik Timur Tengah hingga Minta Ini ke Amien Rais

- 4 Januari 2021, 14:21 WIB
Amien Rais, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) kini mendirikan Partai Ummat.
Amien Rais, pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) kini mendirikan Partai Ummat. //RRI

Amien Rais menilai pembubaran FPI sebuah langkah politik yang menghabisi demokrasi dalam akun Youtube miliknya @amien rais official pada 1 Januari 2021 lalu.

Amien mengingatkan perihal kepemimpinan Fir’aun kepada Presiden Joko Widodo.

Pada saat itu cara memimpin wilayahnya sangat ganas dan zalim akan mendapatkan pembalasan.

Dia juga mengatakan kepada Menko Polhukam Mahfud MD untuk tidak menyesal nantinya.

“Urusan Anda Pak Jokowi dan teman-teman, juga Mahfud. Hati-hati ya Mahfud, urusannya langsung pada Allah. Tolong, 3 tahun setelah ini, kalau Anda masih berkuasa sampai 2024, nanti Anda bisa menoleh ke belakang, 'Ya Allah, kok bisa saya begitu,' tapi sudah terlambat,” ucapnya seperti dikutip PRBandungRaya.com pada Senin, 4 Januari 2021.

Sementara itu, anggota Fraksi PDIP DPR RI Rahmad Handoyo mengemukakan bahwa perbedaan pendapat bagian dari bunga-bunga demokrasi.

Dalam negara demokrasi, kata dia, perbedaan sebagai sebuah penyeimbang. Namun, bukan
berarti perbedaaan tidak ada batasnya.

“Perbedaan dalam demokrasi Pancasila bukan bebas nilai, melainkan terikat nilai. Nilai pertama adalah Pancasila, budaya ketimuran, agama, dan sudah pasti adalah konstitusi serta peraturan perundang-undangan yang telah mengatur demokrasi kita,” kata Rahmad.

Bila nilai-nilai itu ditabrak dan diingkari, dampak dan risikonya terlalu mahal buat NKRI. Rahmad mengingatkan bahwa negara diberikan ruang dan wewenang hukum untuk
mengambil langkah-langkah penyelamatan NKRI berdasarkan konstitusi.

Rahmad mengajak semua pihak untuk berpikir positif menyikapi kebijakan pembubaran FPI demi kesatuan NKRI seperti dilansir dari berita Antara.***

Halaman:

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah