Menurut Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, 150 keluarga yang terdampak banjir kiriman dari Malaysia tersebut telah direlokasikan ke tempat yang lebih aman.
Namun, dia juga menyebutkan bahwa tidak seluruh korban dapat direlokasikan.
Hingga saat ini, keterbatasan anggaran membuat masih adanya ribuan keluarga yang harus bermukim di sepanjang bantaran Sungai Sembakung.
Tidak hanya rumah warga, puluhan fasilitas umum seperti sekolah dan bangunan perkantoran juga tenggelam terkena dampak banjir kiriman tersebut, sehingga menjadi perhatian Pemkab Nunukan.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, 9 Kecamatan di Kabupaten Probolinggo Tertutup Abu Vulkanik
Adapun upaya penanggulangan yang dilakukan Pemkab Nunukan adalah memberikan perhatian, bantuan makanan, serta peralatan lain kepada setiap kecamatan yang terkena banjir.
Berdasarkan keterangan dari Bupati Nunukan, tahun ini belum ada bantuan dari Pemerintah terkait penanganan korban banjir di Kecamatan Sembakung.
Sampai saat ini pun diketahui belum ada solusi untuk mencegah wilayah tersebut terendam banjir kiriman dari Malaysia setiap tahunnya.
Karena itu, Bupati Nunukah terus mengimbau kepada masyarakat agar bersiap-siap mengantisipasi terjadinya banjir kiriman dari hulu.***