UPDATE : Bangunan di 2 Kecamatan Alami Kerusakan Pascagempa M 7,0 di Kepulauan Talaud

- 22 Januari 2021, 08:12 WIB
Ilustrasi gempa.
Ilustrasi gempa. /PIXABAY/ Tumisu

PR BANDUNGRAYA – Pascagempa berkekuatan magnitude 7,0 yang mengguncang Kepulauan Talaud, telah dilaporkan ada kerusakan infrastruktur di dua kecamatan kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.

Diberitakan sebelumnya, gempa tersebut terjadi pada Kamis, 21 Januari 2021 sekira pukul 19.23 WIB.

Hingga kini Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Baca Juga: Sah! Terpilih Jadi Wali Kota Solo, Ini Langkah Gibran Selanjutnya

Dikutip PRBandungRaya.com dari laman BNPB, data yang berhasil dihimpun BNPB per Kamis, 21 Januari 2021 malam pukul 21.44 WITA atau waktu setempat, mencatat dampak gempa berupa kerusakan bangunan dengan kategori ringan hingga sedang.

Kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh.

Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara. BPBD melaporkan kerusakan di desa ini tergolong kategori ringan.

Baca Juga: UPDATE Harga Emas Hari Ini, Jumat 22 Januari 2021: dari Antam, Antam Retro hingga UBS

Warga Kepulaun Talau merasakan guncangan kuat saat gempa terjadi.

BMKG melaporkan gempa bermagnitudo 7,0 ini berada 132 kilometer timur laut Melonguane, Sulawesi Utara.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan warganya merasakan guncangan kuat selama tiga detik.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Raditya Jati, jika dilihat dari peta guncangan yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa dirasakan di beberapa wilayah.

Baca Juga: Kota Bandung Perpanjang Masa PSBB, Oded M Danial: Kita Tunggu Sampai 25 Januari 2021

Di antaranya daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI, Manado, Bitung III MMI, Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI, Bolaang Uki II MMI, Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI.

Skala IV MMI mendeskripsikan bila pada siang hari dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga terhadap dampak bencana yang terjadi, terutama dampak bencana hidrometeorologi.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah