Karena tidak menerapkan protokol kesehatan, menurutnya hal tersebut juga menyulitkan para tenaga kesehatan dan relawan dalam membantu korban dalam hal penanganan.
Selain itu, dr Triwahyudi juga menyebutkan adanya kemungkinan personel yang diduga positif Covid-19 karena banyaknya masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan.
Terkait hal ini, para relawan dan tim medis dari MER-C dikabarkan memperkuat penerapan protokol kesehatan dengan menjaga jarak sebagai upaya mengurangi risiko terpapar virus corona di lokasi bencana.
Meski hal tersebut menjadi sebuah tantangan, menurut dr Triwahyudi, seluruh pihak tenaga kesehatan yang datang ke lokasi bencana khususnya di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene telah diwajibkan melakukan tes usap atau rapid test antigen.
Baca Juga: Belum Sebulan, BNPB Catat 197 Bencana Telah Terjadi Sejak Awal Tahun 2021
Selain itu, upaya edukasi kepada masyarakat, terutama yang masih tidak menerapkan protokol kesehatan juga terus dilakukan.
“Upaya promosi kesehatan yang dilakukan oleh MER-C ialah pencegahan diare dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),” tutur dr Triwahyudi.***