Gara-gara Surat Tak Sampai, Politisi PDIP Ihsan Yunus Belum Bisa Dijamah KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos

- 27 Januari 2021, 19:13 WIB
Anggota DPR RI dari PDIP,Ihsan Yunus.
Anggota DPR RI dari PDIP,Ihsan Yunus. /Dok DPR/

“Jadi sebetulnya jalan pikirannya mudah sekali, kan korupsi artinya orang yang memiliki surplus kekuasaan, memanfaatkan jabatannya untuk merampok atau untuk mencuri. Sekarang tinggal ditanya, siapa partai yang punya surplus kekuasaan? Maka dia berpotensi untuk melakukan korupsi lebih banyak,” ujar Rocky Gerung, dikutip dari kanal YouTube pribadinya.

Rocky mengatakan, ‘sungai korupsi’ tidak bisa dibendung hanya dengan ‘membersihkan Ciliwung’. Maknanya, aliran korupsi ini hanya bisa dihentikan dengan adanya kebijakan dari partai oposisi.

Namun, kata Rocky, partai oposisi saat ini sudah ditarik semua ke istana, sehingga tak ada lagi yang dapat membendung aliran korupsi ini.

“Sungai korupsi itu dibendung dengan kebijakan, nah kebijakan itu tidak mungkin dihasilkan oleh partai oposisi, karena semua partai disedot ke istana. Kan kita sebetulnya ingin DPR bicara dong, (tapi) gak ada DPR bicara,” ujarnya.

Pengalihan isu

Sementara itu, Rocky menilai publik saat ini telah lebih pandai menganalisis perihal korupsi yang terjadi.

Sehingga, katanya, meskipun ada pengalihan isu dari partai dengan tujuan meredakan pemberitaan soal korupsi, publik tetap dapat melihat potensi keterlibatan kader lainnya.

“Soal-soal seperti (korupsi) ini, buat apa ditutup-tutupi? Publik itu kemampuan analisisnya itu sudah melampaui hasil rapat partai. Jadi partai berupaya untuk menyelewengkan atau menyelundupkan isu baru supaya korupsi berhenti, dengan pikiran bahwa tidak terlihat penyelundupan itu oleh publik,” ucapnya.***

Halaman:

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah