Sementara itu, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah, Syamsuddin menyampaikan ada peningkatan produksi setelah penerapan teknologi pertanian di food estate.
"Alhamdulillah kalau kita perhatikan dari database, sebelum program ini dimulai produksinya hanya 3,5-4 ton," kata Syamsuddin.
"Tapi setelah kita intervensi hasilnya rata-rata dapat mencapai 5 sampai 6 ton. Secara umum ini hasil yang sangat bagus," tutur dia.
Baca Juga: AHY 'Ngadu' ke Jokowi Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Begini Jawaban dari Istana
Syamsuddin menyatakan adanya peningkatan minat petani untuk menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) di sekitar area food estate.
“Hebatnya mereka memiliki sendiri. Ada yang dibantu KUR, ada juga yang beli langsung. Ini tanda pertanian modern dan maju mulai diadaptasi dengan baik disini,” ujarnya.
Kepala Dinas Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah, Sunarti menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah dan Kementerian Pertanian dalam pendampingan petani di food estate.
Baca Juga: Setelah Lama Dinanti, Akhirnya Liga Sepak Bola Indonesia Temukan Titik Terang! Ini Kata Menpora
"Kita akan dampingi terus para petani agar melakukan budidaya dengan cara yang modern. Misalnya, ke depan tidak lagi melakukan tabur benih dengan cara manual karena akan mempengaruhi pertumbuhan," kata dia.***