Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Semarang Sukasno melalui siaran pers.
"Analisis sementara menunjukkan aktivitas Monsun Dingin Asia dan daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin konvergensi di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya," katanya sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Antara.
Menurut analisis BMKG, kondisi tersebut didukung dengan masa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan di Jawa Tengah.
Baca Juga: Kocak! Arthur KINGDOM Mengaku Jadi Member BTS di Depan Jimin, Begini Responnya
Lebih lanjut, Sukasno mengungkapkan bahwa banjir di Semarang dipicu oleh cuaca ekstrem, yaitu hujan lebat hingga sangat lebat disertai kilat atau petir yang berlangsung terus menerus.
Stasiun Klimatologi Kota Semarang mencatat peta sebaran curah hujan harian Kota Semarang pada Sabtu, 6 Februari 2021 pukul 7.00 WIB terukur hujan dengan intensitas lebat-ekstrem.
Untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap bahaya bencana yang mungkin saja berpotensi terjadi akibat hujan lebat ini.***