Ustaz Maaher merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Orang tuanya bukan seorang pendakwah sepertinya, melainkan pekerja biasa. Meskipun lahir dan besar di Medan, Soni memutuskan untuk merantau dan tinggal di Bogor bersama anak dan istrinya.
Ustaz Maaher juga diketahui sempat berkuliah di Al-Hidayah, Bogor. Namun, tidak selesai. Ustaz Maaher kemudian melanjutkan kuliahnya di Universitas Ibnu Khaldun (UIK), Bogor dan mengambil jurusan Pendidikan.
Nama Maaher At-Thuwailibi didapat saat dirinya menjadi santri. Saat itu, Soni menyetor bacaan Al-Quran dengan nada yang mirip Syeikh Maher Al-Muaiqly.
Mendengar hal tersebut, gurunya menjulukinya 'Maaher At-Thuwailibi' yang hingga kini dikenal sebagai nama panggungnya, walaupun pada akhirnya Ustaz Maaher dikeluarkan dari pesantren karena dugaan homoseksual.
Ustaz Maaher dikenal publik sebagai pendakwah yang keras dan tegas. Di samping itu, Ustaz Maaher juga dianggap sebagai pribadi yang humoris.
Selain berdakwah, sehari-harinya Ustaz Maaher juga menambah penghasilan dengan berjualan parfum dan kitab keagamaan. Selain itu, Ustaz Maaher juga memiliki kedekatan dengan beberapa tokoh agama di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Ustaz Abdul Somad dan Habib Rizieq Shihab.
Baca Juga: Tak Melulu Cokelat! Intip 10 Rekomendasi Hadiah Valentine, Bisa Dibuat Sendiri di Rumah
Ustaz Yusuf Mansur mengaku sering berkomunikasi dengan Ustaz Maaher lewat telepon, terlebih saat Ustaz Maaher berada di balik jeruji besi. Ustaz Yusuf berdiskusi dengan Ustaz Maaher soal ekonomi hingga permintaan maafnya kepada semua pihak yang merasa tersakiti.
Menurut Ustaz Yusuf Mansur, almarhum Ustaz Maaher adalah sosok yang dermawan selama hidupnya meski hidup sederhana. Ustaz Maaher dikenal sebagai pemuda yang memiliki wawasan luas.