Novel Baswedan Komentar Keras ke Polisi Soal Kematian Ustadz Maher di Rutan, Husin Alwi Shihab: Berita Bohong

- 9 Februari 2021, 22:14 WIB
Kolase foto Husin Shihab dan Novel Baswedan.
Kolase foto Husin Shihab dan Novel Baswedan. //Twitter/@HusinShihab/@nazaqistsha

 

PR BANDUNGRAYA - Kabar meninggalnya Ustadz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri, mengundang banyak praduga terhadap kematiannya.

Banyak spekulasi kabar meninggalnya Ustadz Maaher, tak terkecuali dari seorang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan dalam cuitannya di ranah Twitter.

Novel menyebut aparat sudah keterlaluan, menahan orang yang tengah sakit, terlebih Maaher adalah seorang ustadz.

Baca Juga: Malam-malam Tewas di Rutan, Ramai Spekulasi Soal Ustaz Maaher Disiksa Selama Ditahan, Polisi: Tidak Benar!

Namun, menanggapi cuitan Novel Baswedan, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono menyebut perkaranya sudah masuk tahap 2 dan sudah diserahkan ke kejaksaan, tapi sebelum tahap 2 yang bersangkutan mengeluh sakit.

"Kemudian, petugas rutan termasuk tim dokter membawa Maaher ke RS Polri Kramat Jati. Setelah diobati dan dinyatakan sembuh, yang bersangkutan dibawa lagi ke Rutan Bareskrim," kata Irjen Argo menegaskan.

Menurut Argo, setelah tahap dua selesai, barang bukti dan tersangka diserahkan ke jaksa, Maaher kembali mengeluh sakit. Lagi-lagi, petugas rutan dan tim dokter menyarankan agar dibawa ke RS Polri, tapi yang bersangkutan tidak mau sampai akhirnya meninggal.

Baca Juga: Masih Dibuka! Pendaftaran BLT UMKM Rp 2,4 Juta Tahun 2021, Begini Cara Buat Surat Keterangan Usaha SKU

"Soal sakitnya apa, tim dokter yang lebih tahu. Jadi, perkara Ustadz Maaher ini sudah masuk tahap 2 dan menjadi tahanan jaksa," tutur dia.

Tentu saja tanggapan dari Novel Baswedan, banyak menuai kecaman dan dianggap provokatif.

Satu di antara pegiat media sosial, Habib Husin Shihab. Ia membalas perihal cuitan Novel Baswedan.

Baca Juga: KM 122 Tol Cipali Amblas, Polisi Ungkap Kronologis Keretakan Jalan dan Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas

Ia menulis, cuitan Novel Baswedan berbahaya karena diduga menyebarkan berita bohong.

"Cuitan ini berbahaya karna diduga menyebarkan berita bohong.

1. Maher ditahan bkn krn hinaan tapi krn hatespeech a/n SARA, psl. 28 ayat 2. Polisi tdk akan nahan klu delik aduan.

2. Sblm ditahan Maher sdh sakit. Ada rekam mediknya.

Mohon atensi @CCICPolri

@DivHumas_Polri," tulis Husin Alwi dalam akun Twitternya.

Selain Husin Alwi Shiba, banyak pula netizen menyangkal pernyataan Novel Baswedan.

"Provokasi di pagi hari. Bagaimana kasus sarang walet yg dicuri?

Bukannya tersangka didor dan kemudian mati? Ada juga yg dilindas motor pdhl belum terbukti? Klo mau ngomong, mbok yo instropeksi," tulis pemilik akun @narkosun.

"Anda ini pegawai kpk atau kader partai politik sih? Heran cuitan ko gak ngaca pada diri sendiri...," tulis pemilik akun @utowirdow.

"Novel Baswedan jangan terlalu banyak omong sebelum tahu keadaan sebenarnya. Polisi bekerja berdasarkan SOP yang ada tidak main main," tulis pemilik akun @b3doel_.

"Seorg penegak hukum menggiring narasi menyudutkan institusi.
Tolong netizen bs smart utk tahu kronologisnya agar tak terbawa arus
@nazaqistsha dg framingnya," tulis pemilik akun @luhursclick.

"Pagi pagi bukan menebar kebaikan malah menebar PROVOKASI..***

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah