Network
PR BANDUNGRAYA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma menuju Pacitan, Jawa Timur menggunakan Pesawat Kepresidenan-1, pada Minggu 14 Januari 2021.
Agenda hari ini, Jokowi meresmikan Bendungan Tukul yang diberi nama sesuai dengan lokasi bendungan tersebut berada, yaitu di Desa Tukul.
Bendungan ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang bertujuan menambah kapasitas tampungan air di wilayah sekitarnya sehingga suplai air irigasi akan tetap terjaga.
Baca Juga: Sanksi Tolak Vaksinasi Covid-19: Bayar Denda hingga Tak Lagi Dapat Bansos Pemerintah
Setibanya disana pada pukul 11.50 WIB, Jokowi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno langsung disambut oleh Menteri Pekerjaann Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Pacitan Indartato.
"Alhamdulillah siang hari ini, Bendungan Tukul yang telah dimulai (pengerjaannya) enam tahun lalu dengan biaya, tadi Bu Gubernur menyampaikan, Rp 916 miliar sudah selesai dan siap difungsikan," kata Jokowi sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari Sekretariat Kabinet, Minggu 14 Februari 2021.
Presiden mengungkapkan terdapat 65 bendungan di seluruh Indonesia yang telah mulai dibangun sejak 6 tahun lalu dan beberapa di antaranya sudah selesai dikerjakan dan diresmikan.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, Hati-hati! 6 Kesalahan Ini Bisa Buat Anda Gagal Seleksi CPNS 2021
Di antaranya adalah Bendungan Teritip di Kalimantan Timur dan Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau.
"Dan hari ini (diresmikan) Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, selain nanti minggu depan ini kita akan resmikan lagi Bendungan Napun Gete di NTT, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Sindang Heula di Provinsi Banten," katanya.
Ia pun mengatakan bahwa bendungan ini adalah untuk warga dari Bupati Pacitan.
Baca Juga: Bocoran Materi yang Diujikan untuk Seleksi PPPK 2021, Anda Lulus Langsung Diangkat
"Dengan kapasitas tampung 8,7 juta meter kubik bendungan ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar yaitu 600 hektare sawah sehingga meningkatkan indeks pertanaman dari biasanya 1 kali, 1 kali tanam padi dan 1 kali tanam palawija, menjadi 2 kali tanam padi dan 1 kali tanam palawija," ujarnya.
Jokowi pun berharap Bendungan Tukul ini menjadi infrastruktur penting yang akan memperkuat ketahanan pangan juga ketahanan air di wilayah sekitar.
“Saya minta agar Pemerintah Provinsi (dan) Pemerintah Kabupaten betul-betul memanfaatkan infrastruktur ini sebaik-baiknya sehingga memberikan nilai tambah bagi daerah, memberikan keuntungan bagi masyarakat, meningkatkan produksi pertanian bagi daerah, dan juga memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah,” kata Jokowi.
Gubernur Khofifah dalam laporannya mengatakan Bendungan Tukul merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang telah dimulai sejak 6 tahun silam dan dibiayai oleh APBN.
“Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan ini 1 Oktober yang lalu sudah impounding (pengisian awal) dan tentu ini akan jadi bagian dari penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah Pacitan ini karena bisa menyuplai irigasi sampai 600 hektare, kemudian penyediaan air baku sampai dengan 300 liter per detik, dan potensi sebagai energi listrik, tentu juga adalah untuk wisata dan konservasi,” kata Khofifah.
Ia pun mengucapkan terima kasih atas ditetapkannya 6 proyek bendungan di Jawa Timur sebagai Proyek Strategis Nasional.
Baca Juga: 3 Member WayV Ini Bikin NCTzen Marah Besar sampai 'Diusir' Fans Korea Pulang ke Tiongkok, Kenapa?
Adapun 6 Bendungan tersebut yaitu Bendungan Tukul di Pacitan, Bendungan Tugu dan Bendungan Bagong di Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, dan Bendungan Semantok di Nganjuk.***
