Network
PR BANDUNGRAYA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas.
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menerima suntikan dosis pertama vaksin CoronaVac produksi Sinovac, Rabu 17 Februari 2021 di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta.
Sementara yang bertindak sebagai vaksinator adalah dr. Dwi Edi Wahono, SpPd, KGH, dari Tim Dokter Kepresidenan.
Baca Juga: Jokowi Minta Tegakkan UU ITE, Ini yang Disiapkan Kapolri Listyo Sigit
Keikutsertaan Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia bagi masyarakat luas.
“Pada 5 Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat (emergency use authorization) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,” kata Kepala BPOM Penny K. Lukito dikutip dari Setkab RI.
Penny mengatakan, persetujuan penggunaan darurat diberikan melalui pembahasan yang dilakukan BPOM dengan pihak terkait seperti Komisi Nasional Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dokter spesialis alergi dan imunologi, serta spesialis geriatrik terhadap hasil uji klinis vaksin CoronaVac di Tiongkok dan Brasil yang melibatkan kelompok berusia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Resep Tteokbokki atau Kue Beras Pedas Korea yang Mudah, Murah, dan Maknyus
"BPOM telah memantau dan mendapatkan data uji klinis vaksin CoronaVac fase pertama dan kedua di Tiongkok dan fase ketiga di Brasil. Persetujuan BPOM tersebut diberikan setelah memeriksa data uji klinis di kedua negara tersebut," tutur Penny.
Berdasarkan uji klinis fase pertama dan kedua di Tiongkok yang melibatkan 400 orang kelompok lanjut usia menunjukkan vaksin CoronaVac yang diberikan dalam dua dosis vaksin dengan jarak 28 hari memberi hasil imunogenisitas yang baik.
