BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Hingga Februari 2021, Menteri Basuki Instruksikan Strategi Ini

- 20 Februari 2021, 14:52 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan perlu kebersamaan dan kolaborasi dalam penanganan banjir.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyatakan perlu kebersamaan dan kolaborasi dalam penanganan banjir. /ANTARA/Hafidz Mubarak A

PR BANDUNG RAYA - Cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini terjadi menyebabkan sebagian daerah di Indonesia mengalami bencana banjir.

Banjir sudah melanda di beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Subang, Karawang, Indramayu, Garut, Bekasi, dan Majalengka.

Sementara di Ibukota Jakarta, banjir sudah menjadi pemandangan sehari-hari ketika musim penghujan tiba.

Baca Juga: 17 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir, Ribuan KK Terdampak

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan sudah ada 200 RT terdampak banjir akibat hujan ekstrem.

"Itu data 200 RT per jam 09.00 WIB pagi tadi ya," kata Anies Baswedan dikutip PRBandungRaya.com dari Antara, Sabtu 20 Februari 2021.

Berdasarkan data yang dihimpun Pemprov DKI Jakarta, ada 26 lokasi pengungsian warga banjir.

"Saat ini kita sudah menyiapkan dapur umum tenda untuk mereka mengungsi sementara dan tenda isolasi mandiri atau pun isolasi Covid bagi mereka yang memiliki gejala atau terdeteksi saat rapid antigen terpapar Covid-19," jelas Anies.

Baca Juga: Sambut Musim 2021, MotoGP Kembali Luncurkan Video Game Resmi

Di sisi lain, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim hujan.

Musim hujan diprediksi akan mencapai puncak nya pada Januari hingga Februari 2021 sebagaimana dikutip PRBandungRaya.com dari BMKG.

Berdasarkan prediksi tersebut, menurut BMKG, kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan.

Baca Juga: Gercep! Bentuk 2 Tim Bahas Revisi UU ITE, Mahfud MD: Mulai Kerja Senin

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menyatakan penanganan banjir ini perlu langkah kolaboratif.

Menurut Menteri Basuki, penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh lewat kegiatan multi sektoral yang melibatkan seluruh pemilik kepentingan.

"Penyebab timbulnya banjir yang tersebar di banyak sektor masih belum sepenuhnya teridentifikasi," katanya dikutip PRBandungRaya.com dari Kementerian PUPR, Sabtu 20 Februari 2021.

Baca Juga: Tindaklanjuti Wacana Revisi UU ITE, Mahfud MD Bentuk 2 Tim Khusus

"(Banjir) belum ditangani secara efektif. Pendekatan yang dilakukan masih sektoral, dan hanya menangani gejala yang muncul dalam sektor tertentu saja," tambahnya.

Hal itu disampaikan Menteri Basuki dalam Webinar Nasional Dewan Sumber Daya Air (SDA) yang bertajuk "Kenapa Banjir?" pada Kamis 18 Februari lalu.

Dalam webinar tersebut, Menteri Basuki memaparkan bahwa penanganan banjir saat ini hanya bersifat teknikal.

Baca Juga: Sudah Tayang, Simak 6 Bocoran The Penthouse Season 2 yang Harus Kamu Ketahui

"Saat dilanda banjir, penanganan dilakukan secara teknikal, seperti membuat kolam dan pompa," katanya.

Dengan begitu, menurutnya, hal tersebut dapat memicu pembangunan di daerah tersebut yang selanjutnya menyebabkan banjir dengan kerugian yang jauh lebih besar.

Menteri Basuki menyampaikan penanganan banjir secara teknis perlu, tetapi memiliki keterbatasan dan tidak menyelesaikan masalah jangka panjang. Menurutnya kegiatan visioning penting dalam penanganan banjir.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia Dimulai Minggu Depan, Berikut Link dan Cara Daftarnya

"Jika visi dan tujuan bersama tidak terbentuk, maka sulit membangun komitmen yang kuat antar sektor," katanya.

Menteri Basuki menegaskan kebersamaan dan kolaborasi seluruh pihak menjadi syarat utama dalam pengelolaan risiko banjir.

"Tugas dan fungsi seluruh pihak, perlu diterjemahkan di lapangan menjadi 'Peran dan Tanggung Jawab bersama'," tutur dia.

Baca Juga: Pria Denmark Ini Dipenjara Empat Bulan Gara-gara Batuk, Begini Kronologinya

Selain itu, ia memaparkan bahwa penanganan banjir juga perlu melibatkan masyarakat.

"Kebersamaan dan kolaborasi harus terus diupayakan sehingga semuanya dapat memahami siapa yang sedang bekerja dan program yang dilaksanakan, termasuk pentingnya keterlibatan masyarakat," ujarnya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: BMKG Kementerian PUPR ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah