BKIPM Memastikan Keamanan Serta Penjamin Mutu bagi Produk Ekspor Ikan

- 2 Maret 2021, 10:00 WIB
ilustrasi ekspor ikan.
ilustrasi ekspor ikan. /PIXABAY

PR BANDUNGRAYA - Indonesia merupakan negara yang kaya akan perikanan dan maritimnya sehingga dapat di manfaatkan untuk keperluan pengembangan untuk pasar dunia.

Sakti Wahyu Trenggono selaku Menteri Kelautan dan Perikanan mengingatkan para anggotanya untuk memastikan jaminan mutu produk ekspor karena hal tersebut penting bagi pasar dunia.

"Jaminan mutu ini penting sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia," ujar Sakti sebagaimana dikutip dari Antara.

Baca Juga: Rose BLACKPINK Umumkan Tanggal Debut Solonya

Di masa pandemi Covid-19, seluruh kegiatan masih terkendala walaupun tidak maksimal Sakti menjelaskan bahwa program ini akan tetap berlangsung walaupun di tengah pandemi.

Ia akan memberikan beberapa masukan kepada semua pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas produksi dari mulai yang kecil hingga besar.

"Saya minta untuk memastikan dan menjamin tidak ada lagi kasus penolakan produk perikanan Indonesia di negara tujuan," ucap Sakti.

Baca Juga: Simak! Ini Jumlah Formasi CPNS 2021 Lengkap, Kuota Guru PPPK Dibuka untuk 1 Juta Orang

Disisi lain, Kepala BKIPM (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu) menjelaskan bahwa adanya mutu dari pada produk-produk itu agar tidak terjangkit penyakit ikan karantina serta menjaga keamanan laut dan ikan.

Kemudian Rina menjelaskan sebanyak 2.191 UPI telah terdaftar ke negara kerjasama pada tahun 2020 dan melakukan ekspor ke 157 negara yang bekerja sama dengan Indonesia.

"Rina mengungkapkan bahwa jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 11,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya untuk negara Republik Rakyat Tiongkok. Hal ini disebabkan oleh tingginya minat UPI untuk melakukan ekspor ke Tiongkok," ujar Rina.

Baca Juga: Simak! Ini Jumlah Formasi CPNS 2021 Lengkap, Kuota Guru PPPK Dibuka untuk 1 Juta Orang

Beberapa di antaranya, 173 atau 7,9 persen di kawasan Uni Eropa, kemudian 173 atau 7,9 persen ke Norwegia, 544 atau 24,83 persen ke Korea Selatan, dan 563 atau 25,7 persen ke Tiongkok.

Selanjutnya , 466 atau 21,27 persen ke Vietnam, 238 atau 10,86 persen ke Kanada, 15 atau 0,68 persen ke negara Eurasia, dan yang terakhir 19 atau 0,87 persen ke Arab Saudi sebagaimana dikutip akun Twitter @kkpgoid.

"Tentu ke depan, kita akan terus tingkatkan jumlah keberterimaan UPI ke negara-negara mitra," ujar Rina.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah