Utang Indonesia Tembus Rp2.600 Triliun, Said Didu: Dibikin untuk 50 Tahun Kedepan, Bakal Diwariskan

- 30 Maret 2021, 18:16 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, tanggapi jumlah utang Indonesia yang saat ini semakin meningkat.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu, tanggapi jumlah utang Indonesia yang saat ini semakin meningkat. /Tangkapan Layar YouTube/ILC

PR BANDUNGRAYA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menyebut utang luar negeri (ULN) Indonesia saat ini kian meroket.

Dibandingkan periode presiden sebelumnya, Said Didu memaparkan bahwa utang Indonesia ini semakin meningkat saat masa pemerintaah Presiden Jokowi.

Menurut Said Didu, Presiden Jokowi hanya menerima utang sebesar Rp2.600 triliun dari enam periode presiden Indonesia sebelumnya.

Baca Juga: Gawat! Data Internal Pertamina Diduga Bocor ke Dark Web, Ini Penjelasan dari Pakar TI

Sedangkan utang negara saat ini, diungkapkan Said Didu, mencapai Rp6.300 triliun.

"Pak Jokowi menerima utang dari enam Presiden sebelumnya selama tujuh tahun itu sekitar Rp 2.600 triliun sekarang menjadi Rp 6300 triliun," ungkap Said Didu sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube MSD yang diunggah pada 28 Maret 2021.
 
"Hampir dua kali lipat lebih dalam waktu enam tahun, jadi 'meroket'," papar Said Didu menambahkan.

Baca Juga: Banjir Hujatan Usai Dituding Suapi Putri Delina Makanan Haram, Jeffry Reksa: Belajar Dulu Baru Komen
 
Said Didu mengingatkan bahwa pada periode pertama jabatan Presiden Jokowi, dirinya menuturkan bahwa tidak akan berutang.
 
Sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam artikel "Soroti Utang Indonesia Era Jokowi, Said Didu: Waktu Kecil Disuruh Menabung, Sekarang Disuruh Ngutang", ada utang lainnya menurut Said Didu yang bertambah, yaitu utang BUMN yang hanya sekitar Rp 500 triliun, sekarang menjadi sekitar Rp 2500 triliun.
 
"Utang BUMN sekarang mencapai Rp2.500 triliun dulu 2014 itu hanya Rp 500 triliun, lebih parah lima kali lipat dalam waktu enam tahun," ungkap Said Didu.

Baca Juga: Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Makassar, Teddy Gusnaidi: Desak Pemerintah Libas Pentolan Kelompok Radikal
 
"Ini agak menarik, dulu kan kita waktu kecil disuruh menabung sekarang terbalik kita disuruh ngutang," ungkap Said Didu.
 
Dengan dianalogikan sebuah keluarga, Said Didu menilai, negara era Jokowi adalah orang tua yang memberikan warisan utang kepada anak cucunya.
 
"Saya pikir itu dilakukan secara terencana, utang yang dibikin sekarang tuh untuk 50 tahun kedepan, jadi sudah direncanakan diwariskan jangka panjang," ucap Said Didu.
 
"Agak menarik orang tua meninggalkan warisan utang kepada anaknya, saya kira orang tua seperti apa itu," ungkap Said Didu.***(Silmi Fadillah Meitasnia/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah