BANDUNGRAYA.ID - Pihak Rektorat Unsri meminta mahasiswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual untuk segera melakukan klarifikasi terhadap berkas laporan yang disampaikan kepada tim etik.
Pasalnya, berdasarkan pernyataan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unsri Zainuddin Nawawi, tim etik yang dibentuk oleh Rektor Unsri menemukan adanya kejanggalan dalam berkas laporan mahasiswi yang diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum dosen tersebut.
Menurutnya, kejanggalan tersebut terletak karena adanya perbedaan tanda tangan dari mahasiswi yang mengaku sebagai korban dalam surat laporan yang diterima.
Baca Juga: Usai Terjerat Skandal Pelecehan Seksual, Eks Member Stray Kids Kim Woojin Janji Segera Debut
Sehingga, tim etik menduga bahwa tanda tangan pelaporan itu palsu atau bukan merupakan tanda tangan asli dari korban yang mengaku mendapat pelecehan tersebut.
"Ada yang enggak benar. dua tanda tangan dari orang yang sama tapi berbeda. Dalam surat yang diterima tim etik," kata Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unsri Zainuddin Nawawi pada Jumat, 3 Desember 2021, dikutip dari Antara.
Maka dari itu, sebagai upaya untuk memastikan keaslian dari tanda tangan tersebut, pihaknya meminta yang bersangkutan untuk segera memberikan klarifikasi kepada tim etik atau dalam hal ini Dekan Fakultas yang merupakan anggota tim etik tersebut.
"Kami berharap mahasiswa itu mengklarifikasi benar atau tidak tanda tangan tersebut dia yang buat. Sehingga kami bisa menengahinya secara adil," katanya.