Network
BANDUNGRAYA.ID- 1 Syawal 1443n Hijriah jatuh pada hari apa? inilah daftar tempat pemantauan BMKG untuk menentukan Idul Fitri 2022.
Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah telah menyiapkan guna melaksanakan pengamatan (rukyat) hilal Syawal 1443 Hijriah pada 1 Mei 2022.
Persiapan tersebut yakni melaksanakan rukyat atau observasi di 31 titik diseluruh Indonesia. Saat melakukan pemantauan BMKG terdapat 34 tim yang bekerja sama dengan Kementerian Agama selaku pemangku kepentingan.
Baca Juga: Idul Fitri 2022 Jatuh pada Tanggal Berapa? Inilah Jadwal Kemenag Gelar Penetapan 1 Syawal 1443 H
Baca Juga: Aturan Terbaru Halal Bihalal Lebaran Idul Fitri 2022: Dilarang Makan dan Minum?
Titik tempat tersebut yakni
1. Pantai Binasi, Tapanuli Tengah
2. Tugu Nol Kilometer Anyer, Serang
3. Pantai Karangbolong, Anyer
4. Pantai Patra jasa, Bandung
5. Mall GTC, Makassar
6. Yoka Jayapura
7. Heleyo Sentani Jayapura
8. Hotel Wagio, Sorong
9. Tower observasi hilal Abe taduma, Ternate
10. Masjid Cakmarusalam, Maluku Tengahnya
11. Mega trade center, Manado
12. Pos pengamatan dambalo, Gorontalo
13. Gedung observasi hisab rukyat kemeneg Sulteng
14. Pantai bahari, Kolaka
Baca Juga: Hari Bumi 2022: Tonton 5 Rekomendasi Film Dokumenter tentang Lingkungan Ini, Seru Abis!
Baca Juga: Input Data Diri Sesuai NIK: Tanpa Daftar BLT UMKM, Anda Dapat Bantuan Rp600 ribu Per Bulan Jika Ikuti Cara Ini
15. Dermaga kokar Lor
16. Gedung layanan MKG, Kupang
17. Bukit persaudaraan mau Hau, Sumba Timur
18. Pantai Loang baloq, Mataram
19. Gedung Graha NU, Balikpapan
20. Kantor Bupati Malang
21. Pob syekh belabelu Parangtritis, Yogyakarta
22. Pob pedalen, Kebumen
23. SMA asthas Hanan, Subang
24. Pantai Carita Pandeglang
25. Pantai indah alam, Tegal
26. Mess pemprov, Bengkulu
27. Hotel Ibis Padang
28. Pantai Tanjung setumu, Tanjung pinang
29. Masjid Sultan Mahmud, Batam
30. Oif UMSU, Medan
31. Gedung Observatorium Hilal Tgk. Chik Kuta karang Kemenag Provinsi Aceh
Sedangkan dilansir BandungRaya.id dari Antara, Kepala Pusat Seismologi Teknik, Rahmat Triyono mengatakan mekanisme dalam pengamatan menggunakan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi sehingga nantinya dapat disiarkan secara langsung.
