Dilansir dari laman resmi Kampus ITB, Dr. Agustan menyebitkan sebagai seorang saintis kita harus harus kritis, mempertanyakan, meneliti serta membuktikan sendiri pernyataan tersebut.
Menurut Dr. Agustin, masalah sebenarnya di Jakarta adalah banjir.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut.
Alasan ini telah diidentifikasi dalam beberapa penelitian satelit seperti altimetri.
BPPT dan Geodesi ITB bekerjasama pada tahun 2010 untuk mengolah data altimetri. Hasilnya, kenaikan permukaan laut ditemukan menjadi fenomena.
Dr. Agustan juga menjelaskan bahwa untuk mengamati penurunan muka tanah digunakan teknologi InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar).
Baca Juga: Gawat! Aplikasi Twitter, WhatsApp, Instagram, Google, Facebook Bakalan Kominfo Blokir, Kok Bisa?
Pengamatan ini dilakukan dalam rentang 2014 – 2020 dan terlihat bahwa setiap tahun terdapat perbedaan hasil pengamatan yang menunjukkan penurunan muka tanah.
Katanya, bahwa Jakarta tidak akan tenggelam, melainkan tergenang.
Cara Mengatasi Potensi Jakarta Tenggelam
Dr. Heri Andreas menegaskan bahwa sebenarnya Jakarta tidak akan tenggelam.