Dinasti Politik Rawan Skandal Korupsi, Analis 'Prediksi' Gibran Rakabuming Raka Terpeleset Kasus

- 23 Juli 2020, 10:13 WIB
Calon Wali Kota Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka.
Calon Wali Kota Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka. /ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

PR BANDUNGRAYA - Jelang Pilkada Solo 2020, dinasti politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut tengah diciptakan perlahan. Hal ini dimulai dengan majunya Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi sebagai calon Wali Kota Solo.

Di Indonesia sendiri, istilah dinasti politik seringkali dikaitkan dengan hal negatif. Sebab, bukan sekali dua kali persoalan dinasti politik berujung pada skandal korupsi.

Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto juga menilai dinasti politik yang terjadi di Indonesia sering kali berujung pada skandal kasus korupsi.

Baca Juga: Miras Oplosan Berujung Maut, Pasutri Garut Cekcok hingga Suami Cekik Istri saat Minta tak Diceraikan

Menurutnya, skandal itu juga bisa saja menimpa calon Wali Kota Solo 2020, Gibran Rakabuming Raka, jika, dalam tindakannya tidak ada kontrol yang kuat.

"Bisa saja terpeleset penyalahgunaan kekuasaan seperti korupsi," kata Arif di Jakarta, Kamis 23 Juli 2020 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bandungraya.com dari RRI.

Menurut analisis Arif, jika dilihat dari kasus yang sudah-sudah, dinasti politik dinilai berbahaya karena akan ada pemusatan kekuasaan dan ekonomi secara terstruktur, sistematis, dan masif.

Baca Juga: Nihil Kasus Covid-19, SD di Kecamatan Rancasari Belajar Tatap Muka hingga Dibubarkan Satpol PP

"Banyak contoh bisa diajukan, itu terjadi di Banten, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Kutai Kartanegara," ujar dia.

Gibran Rakabuming Raka mendapatkan rekomendasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sebagai calon Wali Kota Solo.

Sebelumnya, di tubuh PDIP sendiri, Gibran Rakabuming Raka bersaing dengan Achmad Purnomo, Wakil Wali Kota Solo sekarang, untuk mendapatkan rekomendasi partai sebagai calon Wali Kota Solo.

Baca Juga: Satu Karyawan Positif Covid-19, Mulai Hari Ini Mal Asia Plaza Sumedang Ditutup Sementara

Namun langkah Achmad Purnomo untuk menjadi orang nomor satu di Kota Solo itu kandas saat PDIP lebih memilih Putra Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo dalam Pilkada 2020.

Selain dinilai rawan skandal korupsi, majunya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon Wali Kota Solo dinilai serupa dengan gaya orde baru.

Hal itu diutarakan Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago yang melihat Pilkada Solo 2020 akan melawan kotak kosong, lantaran hampir semua partai mendukung majunya putra Presiden kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: Tergabung dalam Geng Padding Friends, Simak 4 Interaksi Menggemaskan Jimin BTS dengan Kai EXO

"Kalau Gibran lawan kotak kosong, percuma diselenggarakan pilkada. Sebelum pemilu, Gibran sudah ditetapkan pemenang, mirip orde baru," kata Pangi.

"Bagaimana mungkin Gibran kalah melawan kotak kosong, mau di taruh dimana wajah Presiden Jokowi kalau ternyata putra mahkota kalah," tutur dia.

Karenanya, Pangi menyarankan agar dana untuk Pilkada Solo 2020 dibagikan kepada rakyat yang membutuhkan, ketimbang dihamburkan agar seolah demokratis.

Baca Juga: 5 Permainan Tradisional yang Sering Dimainkan Bersama Teman-teman, Ada Petak Umpet dan Ular Naga

"Kalau Gibran lawan kotak kosong, lebih baik Pilkada nggak perlu diselenggarakan, tetapkan saja via SK presiden," ujar dia.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah