Istilah supermoon, yang lebih dikenal dalam astrologi daripada astronomi, pertama kali diperkenalkan oleh seorang astrolog bernama Richard Nolle pada tahun 1979.
Baca Juga: AWAS! Para Pelajar yang Masih Berkeliaran di Jam Segini Bakal Ditangkap Polres Garut, Catat Ya
Hal ini menggambarkan situasi ketika bulan berada dalam 90 persen jarak terdekatnya dengan Bumi pada saat bulan purnama atau bulan baru terjadi. Meskipun berawal dari astrologi, fenomena ini telah mendapat perhatian luas di kalangan masyarakat umum.
Sejak supermoon pertama di Indonesia pada tanggal 3 Juli, banyak masyarakat Indonesia yang terpesona oleh keindahan dan kecerahannya yang menakjubkan di beberapa wilayah Indonesia.
Dan kabar gembira bagi para pecinta langit, supermoon kedua akan muncul pada malam Selasa, 1 Agustus 2023, memberikan kesempatan sekali lagi untuk menyaksikan keindahannya.
Baca Juga: DISKON TIKET NONTON! Cinema XXI Lagi Banyak Promo Minggu Ini, Penasaran Apa Aja?
Supermoon hanya terjadi sekitar 4 kali dalam setahun, sehingga fenomena ini dianggap sangat istimewa bagi yang beruntung bisa menyaksikannya langsung. Saat terjadi, supermoon berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, sehingga tampak lebih besar dan terang di langit.
Menurut informasi dari Almanac, istilah supermoon yang juga dikenal dengan sebutan "sturgeon moon" berasal dari The Old Farmer's Almanac.
Di Amerika Utara, fenomena ini terkait dengan musim panen ikan sturgeon raksasa di Great Lakes dan Lake Champlain, yang paling mudah ditangkap selama musim panas atau pada waktu tertentu sekitar tanggal supermoon.
Ikan sturgeon ini diperkirakan telah hidup sejak masa prasejarah, sehingga sering disebut sebagai "fosil hidup".
Editor: Resa Mutoharoh