PR BANDUNGRAYA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerapkan kembali kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai per hari ini, Senin, 14 September 2020.
Hal ini seakan mengingatkan jika di Jakarta kuburan untuk korban meninggal karena Covid-19 sudah hampir penuh. Saat ini ada banyak dokter memperingatkan masyarakat Indonesia untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Sebagaimana Pikiranrakyat-bandungraya.com mengutip dari Aljazeera, Senin 14 September 2020, salah satu tukang gali kubur sekaligus pengubur di pemakaman Pondok Ranggon Jakarta, Adang, mengaku bahwa ia bisa menggali kuburan tiga sampai empat kali di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kenali Sosok Menggemaskan Hasan, Anak Syekh Ali Jaber yang Belum Lancar Bahasa Indonesia
“Kami telah menguburkan begitu banyak orang. Kami lelah," ucap Adang.
Sejauh ini, dalam sehari pemakaman Pondok Rangon setidaknya bisa menyapkan 25 lubang untuk ditempati jenazah.
Indonesia sendiri tercatat sebagai negara yang paling banyak terdampak virus corona di Asia tenggara dalam hal kasus kematian, yang sejauh ini sudah tercatat sebanyak 8.841 orang meninggal oleh Covid-19.
Baca Juga: Johnny NCT Tunjukkan Sisi Romantis pada Penggemar, Rekomendasikan 3 Lagu dengan Lirik Menyentuh
Diprediksikan jika Indonesia terus mengalami peningkatan, pemakaman Pondok Rangon diprediksi akan mencapai limit kapasitasnya bulan depan. Hanya jika Pemerintah tidak bisa menanggulani pandemi dengan baik.
Pada Juni 2020 lalu, Pemerintah telah menginstruksikan Kota Jakarta dengan melonggarkan PSBB yang sudah dilaksanakan sejak bulan April lalu. Namun, timbul masalah baru yakni penambahan korban yang terus berlanjut yang mengakibatkan rumah sakit di Jakarta mengalami penuh.