Mengais Rezeki di Tengah Demonstrasi, Kasturi Pungut Sampah Plastik untuk Biaya Hidup Keluarganya

- 10 Oktober 2020, 16:01 WIB
Ilustrasi sampah plastik.
Ilustrasi sampah plastik. /PIXABAY/Jasmin Sessler

PR BANDUNGRAYA – Aksi demonstrasi Undang-Undang Cipta Kerja di berbagai daerah Indonesia membuat kekacauan yang sangat mencekam. Fasilitas umum dirusak dan beberapa tempat dibakar.

Kelompok buruh, mahasiswa dan polisi saling mempertahankan keyakinan mereka masing-masing.

Namun, dibalik aksi penolakan demonstrasi Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja ada rezeki yang melimpah bagi sebagian orang.

Baca Juga: Terjadi Malam Ini, Hujan Meteor Taurus Selatan Bisa Dinikmati di Seluruh Wilayah Indonesia

Aksi protes menolak UU Cipta Kerja yang digagas oleh kelompok buruh dan mahasiswa menyisakan tumpukan sampah.

Di kota Makasar, sejumlah titik seperti di Jalan Urip Sumoharjo, dan Jalan Ap Pettarani dipenuhi dengan sampah berserakan.

Akan tetapi dibalik sampah yang berserakan itu ternyata menjadi sumber rezeki bagi Kasturi dan anak perempuannya Fitri.

"Ini bisa dapat 30 kilogram kalau rame begini, kalau hari-hari biasa ya 15 kilogram kadang 20 kilogram. Selain mulung ini juga, saya biasanya menyapu di sekitar sini memang sapu-sapu jalan toh. Digaji orang kecamatan satu juta," tutur Kasturi seraya sambil menyimpan karung miliknya yang berisi plastik bekas minuman.

Kasturi mengatakan bahwa ia dengan cepat mengantisipasi sampah yang berserakan seperti botol bekas minuman mineral sebelum dibersihkan petugas kebersihan.

"Keramaian seperti ini menjadi berkah bagi kami, karena dapat mengumpulkan hingga 30 kilogram plastik bekas," ujar Kasturi sebagaimana dikutip Prbandungraya.pikiran-rakyat.com dari RRI.

Halaman:

Editor: Bayu Nurulah

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x